Part 5

204 22 0
                                    

"Ternyata tetangga gw," ucap Dafa sambil melihat Nafa yang mulai masuk ke dalam rumahnya.

***

"Nafa! Kamu bisa bantuin ibu nggak?!" tariak ibu Nafa dari bawah.

"Eh, iya Bu!" sahut Nafa lalu bergegas turun kebawah dengan mamakai rok plisket ditambah baju switer, dan kerudung segiempat polos.

"Nih, kamu kasih ini ke tetangga kita," ucap ibu sambil memberikan sekotak kue dan puding.

"Em .... tetangga yang mana ya Bu? 'kan tetangga kita banyak," ucap Nafa.

"Itu aja lah, yang paling deket kamu kasih, jangan lupa ucapin salam," ucap ibu.

"Eh Bu, itu 'kan puding buatan Nafa," ucap Nafa.

"Iya, ini buatan kamu, tapi gak ada yang makan. Jadi, yaudah lah kasih'in aja, daripada mubazir," ucap ibu. Ya. Nafa memang suka membuat puding, bahkan setiap hari dia membuatnya, sampe sampe semua orang sudah bosan dengan puding buatan Nafa, walaupun enak.

"Em ... yaudah deh Bu, kalo gitu Nafa pamit dulu ya, assalamualikum," pamit Nafa.

"Waalaikumsalam," sambung ibu.

Lalu sampailah Nafa diluar rumahnya. Dia masih bingung harus memberikan ini kepada siapa.

"Aduh, yang mana ya? Yang ini, apa yang .... itu?" tanya nya sendiri.

"Ah ... pusing deh, yaudah lah yang ini aja," ucap Nafa lalu melangkahkan kakinya ke rumah bercat kuning itu. Yang berada pas disamping rumahnya.

Dengan gugup Nafa mulai mengetuk pintu lalu mengucapkan salam.

Tok tok tok

"Assalamualaikum," ucap Nafa.

"Waalaikumsalam," sahut orang yang berada didalam.

Ceklek

Orang itu membuka pintu, detik itu kemudian Nafa kaget.

"Kamu!" ucap Nafa.

"Hm, iya ada apa?" tanya Dafa.

Ya. Rumah yang dikunjungi Nafa adalah rumah Dafa.

"Ada orang?" tanya Nafa polos.

"Ada sayang ada," ucap Dafa yang membuat Nafa kesal.

"Ih ... yang bener," rengek Nafa yang membuat Dafa gemas melihatnya.

"Terus kalo Lo nyari orang, gw siapa hah?" tanya Dafa sambil mendekat ke arah Nafa. Nafa pun menjadi gugup lalu mundur.

Bruk

Nafa tak melihat bahwa dia menyenggol pot sampai pot itu pecah. Sampai sampai Nafa akan terjatuh, namun tubuhnya ditangkap cepat oleh Dafa.

"Haaa--" ucap Nafa kaget.

Duar!

Pandangan mereka bertemu dengan cepat Nafa berdiri dan memalingkan wajahnya.

'untung aja, kue sama pudingnya gak tumpah,' batin Nafa.

Saking saltingnya Nafa tak sadar bahwa Dafa sudah memakan setengah puding Nafa tanpa ijin dari Nafa.

"Dafa! Kok puding aku dimakan!" kesal Nafa.

"Kamu tau nama aku dari siapa?"

About Nafa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang