Part 4

213 23 0
                                    

"Lantas anda dilahirkan oleh siapa hah!? Oleh laki laki? Atau banci!?" tanya Nafa murka. Mereka semua hanya diam. Termasuk Dafa, Davin, dan Dimas.

Ya. Yang menggerebak meja Nafa dan Nifa adalah geng Dafa. Atau bisa disebut 'the coolest guy'.

Nifa? Dia hanya diam karena dia selalu cuek akan hal apapun.

"Ayo Nifa kita pergi, disini semua orangnya pada kaya harta, namun miskin akan etika!" ucap Nafa penuh penekanan.

"Eh, ada cewek kampung, sama cewek berandalan," sapa seorang gadis yang tak lain adalah Gia.

Saat Nafa ingin melangkah tiba tiba kakinya dihandang oleh Gia. Namun Nafa yang pintar akan teka tiki dia langsung menghantam balik kaki Gia yang membuat Gia kesakitan.

"Itu balasannya!" bisik Nafa tersenyum licik ke arah telinga Gia.

"Dan untuk kalian semua yang ada disini! Nih ya, oke kita berdua terima kalau kalian bilang, aku yang berpakaian tertutup Sholehah tapi kampungan! Dan sahabat aku, yang pakaiannya kaya cowok kalian bilang berandalan! Dan ... ini dari aku buat kalian yang berpakaian terbuka kalian gak lebih dari Pe**c*r! Dan murahan!" teriak Nafa menggelengkan seisi kantin.

Lalu Nafa pun dengan cepat menarik Nifa keluar dari kantin itu.

"Huft ... astagfiruloh, astagfiruloh, astagfiruloh, maafkan aku yaallah yang tidak bisa menahan emosiku," lirih Nafa sambil menarik nafas lalu membuangnya berat.

"Lo kalau marah serem juga ya," ejek Nifa.

"Hehe, aku juga gak tau kenapa aku tiba tiba punya nyali untuk ngelawan mereka," ucap Nafa.

Lalu kelas pun selsai. Dan mereka menuju palkiran.

"Kamu bawa mobil Fa?" tanya Nafa.

"Nggak, aku bawa motor," ucap Nifa.

Lalu saat Nafa menuju mobilnya tiba tiba cowok itu muncul lagi. Dan yang lebih parahnya tiba tiba nyali Nafa ciut seketika.

Kenapa Nafa bawa mobil? 'kan tadi mobilnya mogok? Karena dia punya banyak mobil. Jadi, dia tinggal nyuruh orang untuk membawakan mobil baru.

"Parmisi," ucap Nafa tertunduk.

"Mau kemana Lo?" tanya Dafa.

"Bukan urusan anda!" tegas Nafa.

"Tapi, Lo tadi berangkat bareng gw, jadi sekarang pulangnya juga harus bareng gw!" tegas Dafa.

"Aku bawa mobil, dan itu mobil aku. Permisi!" ucap Nafa melangkahkan kakinya ke arah mobil yang dibelakangi Dafa.

'dasar cewek aneh, padahal semua orang tuh mau dianter gw, lah dia?' batin Dafa kesal.

Lalu mobil Dafa mengikuti mobil Nafa dibelakang.

Sampailah Nafa dirumahnya.

"Ternyata tetangga gw,"

About Nafa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang