Part 1

347 28 0
                                    

lalu Nafa duduk bersebelahan dengan dafa.

'yaallah maafkan aku, yang sangat dekat bukan dengan mahramku,' batin Nafa seraya tertunduk.

"nak ..." panggil Andi kepada nafa yang merasa canggung.

"i--iya om," jawab Nafa gugup.

"nama kamu siapa? dan ... apakah kamu baru di jakarta?" tanya Andi yang masih fokus menyetir.

"nama saya nafa om, dan ... saya sudah dua minggu di jakarta, saya pindahan dari bandung karena ibu saya dari bandung sedangkan ayah saya dari malaysia," jawab Nafa. lalu andi pun hanya mengangguk mengiyakan.

"tapi kalo gak salah nih ya ... em ... saya pernah melihat kamu ditv," ucap Andi.

"saya waktu itu ikut lomba dakwah om, dan alhamdulillah saya juara. dan ... sesekali juga saya kalo ada waktu luang mengisi kajian kosong menjadi ustazah dipengajian," jawab Nafa.

"oh iya iya, tapi bukannya kamu juga ada ditv pas waktu lomba olimpiade antar sma bukan?" tanya Andi.

"iya om, saya pernah ikut olimpiade dan ... alhamdulillah saya juara," jawab Nafa.

tak terasa percakapan mereka berakhir karena sudah sampai di kampus.

lalu nafa pun turun dan mengikut langkah andi. karena ini baru pertama kalinya dia kesini. karena waktu pendaftaran dia didaftarkan oleh kakaknya.

"nanti kamu masuk ke jurusan apa nak?" tanya Andi.

"saya ambil jurusan matematika om," jawab Nafa.

"oke, berarti sama dengan anak saya," ucap Andi.

"loh pa ... 'kan dafa jurusan hukum," ucap Dafa.

"nggak, kamu akan papa pindahkan ke jurusan matematika, karena 'kan sebentar lagi kamu jadi pemimpin, jadi harus pintar pintar dalam mengelola uang dan tentunya harus bisa matematika," ucap Andi.

'oh ... jadi namanya dafa ...' batin Nafa.

lalu mereka sampai dikelas jurusan matematika.

semua mahasiswa/i melengo tidak percaya bahwa laki laki yang mereka idam idamkan ternyata masuk jurusan matematika yang jelas jelas sedikit orang yang masuk jurusan itu.

"ih ... kok Dafa masuk jurusan itu sih ... kenapa gak fisika aja."

"oke papa, mama, anakmu akan pindah jurusan!"

"asiap meluncur jurusan matematika yuhu ..."

begitulah ocehan ocehan para ciwi ciwi.

lalu Dafa dan Nafa pun masuk bersamaan.

"ih ngapain Dafa sama cewek kek gitu,"

"aduh kuman kuman!"

"cewek kampung lewat!"

hinaan dan makian yang pertama nafa dengarkan saat masuk.

"lo jangan deket deket sama gw, gw terpaksa ikut jurusan ini!" ucap Dafa.

"i--iya," jawab Nafa.

byur ....

About Nafa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang