Setelah beberapa menit Nafa celingak celinguk mencari Dafa. Akhirnya Nafa mendapatkan sosok Dafa yang sedang berpelukan dengan perempuan cantik.
'ya ampun mata aku! Ish! Mereka apa apaan sih, kok pelukan. 'kan ini tempat umum.' batin Nafa.
Lalu Nafa pun berjalan ke arah mereka dengan tangan diletakkan di mata untuk menutupi penglihatannya.
"Dafa! Kamu apa apaan sih! Kok pelukan sama perempuan!? Mana ditempat umum lagi!" ucap Nafa sambil mencoba membuka matanya.
"Hallo? Mbak siapa ya? Dan apa? Dafa? Saya bukan Dafa mbak. Saya Dafi. Kembarannya Dafa." ucapnya. Lalu Nafa memberanikan membuka matanya. Dan ... duar! Ternyata benar. Dia bukan Dafa melaikan Dafi.
'oke. Nafa walaupun dia bukan Dafa. Tapi tetap kamu harus tegur mereka. Karena yang mereka lakukan itu salah!' batin Nafa.
"Tapi kalian juga salah! Kenapa kalian pelukan? Bukan mahram!" ucap Nafa.
"Oke mbak, mbak tenang dulu. Mbak tarik nafas. Terus mbak jelasin. Kenapa mbak marah marah?" tanya Dafi sambil melepas pelukannya.
Lalu mereka bertiga duduk di salah satu bangku di taman kampus.
"Saya temennya Dafa. Dan saya disini lagi nyari Dafa. Terus gak sengaja saya liat kalian, ya udah, saya tegur aja, 'kan itu memang gak pantas," ucap Nafa.
"Baiklah. Memang ya, yang dilakukan mbak itu benar. Tapi, masalahnya dia itu adik saya mbak," ucak Dafi yang membuat Nafa kaget.
"Adik?!" tanya Nafa tak percaya ditambah malu.
"Hehe, iya mbak, saya Difa. Kita bertiga kembar," ucap Difa.
"Apa!? Kembar tiga?!" ucap Nafa yang makin kaget.
"Iya. Mereka berdua adik gw," ucap seseorang dari belakang yang tak lain adalah Dafa.
"Kenapa aku gak pernah liat?" tanya Nafa.
"Karena mereka tinggal di London." ucap Dafa.
"Kok kamu gak ikut?" tanya Nafa penasaran.
"Gak, karena aku lebih suka disini." jawab Dafa.
"S--saya minta maaf ya, sama kalian berdua. Saya kira tad--" ucapan Nafa terpotong.
"Iya, gapapa." ucap mereka bertiga kompak.
'ya Allah, hamba terjebak sama orang kembar tiga!' batin Nafa.
"Y--ya udah, saya duluan, permisi assalmualaikum." ucap Nafa lalu pergi.
"Waalaikumsalam," ucap mereka bertiga yang merasa gemas dengan tingkah laku Nafa.
***
"Aduh, tuh 'kan, aku jadi malu deh. Ah! Kenapa tadi aku ceroboh banget si?!" celetuk Nafa saat sudah sampai kamarnya.
Lalu Nafa pun segara mengambil wudhu. Karena sudah waktunya solat ashar.
Tring!
Tiba tiba sebuah notifikasi masuk saat Nafa sudah solat.
085*********
[ Assalamualaikum ]@Nafa
[ Waalaikumsalam ]085*********
[ Nak Nafa, ini saya Andi. Papanya Dafa. Sekarang kamu bisa datang ke rumah Om? ]@Nafa
[ Oh iya Om, nanti Nafa ke rumah Om. Emangnya ada apa ya? ]@Om Andi
[ Saya ada keperluan sama kamu, ]@Nafa
[ Iya Om, sebentar lagi saya kesana, ]@Om Andi
[ Oke, makasih ya Nafa, ]@Nafa
[ Sama sama Om, ]
KAMU SEDANG MEMBACA
About Nafa [TERBIT]
Fiksi RemajaJangan lupa vote ya, terimakasih 🥰🍭 Seorang gadis cantik dan manis, yang berasal dari keluarga sederhana, namun mampu membuktikan, bahwa dia bisa sukses, bahkan pada umurnya yang masih terbilang muda. Namun sayangnya, gadis cantik ini sudah tidak...