"Yaudah buruan masuk, gue males dilantai ini. Mana muka kakak kelasnya gak nyantai lagi." ujar Yaya sembari mendorong tubuh Aalisya.
"Iya sabar..." ujar Al sembari mencoba membuka pintu kelas itu.
Namun gerakannya terhenti karena pintu itu sudah terlanjut dibuka dari dalam. Bersamaan dengan pintu terbuka. Ada siswa yang keluar dari sana.
Brukh!!
Karena gerakan tak terduga itu. Membuat Aalisya harus merelakan dijidatnya sekarang. Pandangan keduanya saling bertemu. Sebelum akhirnya Aalisya mengalihkan tatapannya pada buku yang dia pegang. Dia tak berani menatap mata dingin itu.
"Maaf,," ujar Aalisya karena menabrak bahu siswa itu.
Seolah tak perduli dengan permintaan maaf Aalisya . Siswa itu berjalan menjauh dari sana.
.
"Al.."
"Aalisya ..?"
"AALISYA BUNGA! Lo ngelamun ya?"
"Eh apa Min. Sorry gue gak fokus."
"Mikirin apa sih, sampai es krimnya dateng lo gak tau."
"Bukan apa-apa kok. Btw makasih ya traktirannya." ujar Al sembari mengambil es krim miliknya.
"Gue yang harusnya makasih. Lo kan udah bantuin gue tadi." ujar Mina.
"Al, gue ke belakang dulu. Lo tunggu sini." ujar Mina sembari berdiri.
Sedangkan gadis yang diajaknya bicara hanya menganggukan kepalanya, karena mulutnya sudah penuh dengan es krim.
Mina yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan. Dia sudah terbiasa melihat sahabatnya seperti ini.
"Dasar." gumam Mina pelan, kemudian melangkah ke arah toilet.
Setelah Mina pergi. Aalisya meletakkan sendok itu ketempatnya. Cewek itu bahkan menyenderkan punggungnya di kursi.