Aalisya menatap plastik berlogo super market itu dalam diam. Dia tak tau kalau Jayden akan mendatanginya pagi ini. Membuat kelasnya heboh hanya untuk memberikan roti dan susu kemasan untuknya.
Gadis itu menatap kearah depan mejanya, saat seseorang menarik kursi dan duduk disana.
"Gue rasa Jayden serius kali ini." ujar Rose.
Aalisya memilih diam.
"Rose, gue harus bagaimana?" tanya Aalisya sembari menatap sahabatnya.
Sungguh sikap Jaudem benar-benar membuatnya bingung sekarang. Terlebih dengan semua hal yang dia lakukan dulu. Membuat gadis itu sulit untuk menaruh kepercayaan lagi padanya.
"Waktu.. Lo butuh waktu buat nerima dia."
.
Aalisya berdiri didekat tangga dimana tangga ini penghubung dengan lantai kelas Jayden. Al tau, karena dulu dia sering menunggu pemuda itu disana.
Gadis i5u berdiri di anak tangga terakhir, dengan tubuh menyadar pada tembok dibelakangnya.
Tangannya kanannya memegang plastik pemberian pemuda itu tadi pagi. Dia ingin mengembalikannya, karena menurutnya ini salah.
Mereka sudah tak ada hubungan, jadi Lisa rasa dirinya tak pantas menerima ini.
"Wih, Jay lo ditungguin tuh."
Aalisya menegakkan tubuhnya saat telinganya mendengar ucapan seseorang.
Gadis itu mengeratkan genggamannya pada plastik yang dia pegang tadi. Entah kenapa dirinya menjadi gugup sekarang.
"Hi Al, kita duluan ya." sapa Jaka sembari berjalan melewati Aalisya .
Aalisya tak memperdulikan keduanya, karena dia tak ada urusan dengan kedua teman Jaydrn.
"Kenapa kesini?"
"Cuma mau balikin ini. Makasih sebelumnya, tapi gue gak mau nerima ini." ujar Aalisya sembari menyodorkan plastik tadi.
Jayden tak mengambil plastik tadi. Dia menatap gadis itu dalam diam, dia kecewa penolakan itu.
Jayden melangkahkan kakinya mendekat kearah Aalisya . Membuat gadis itu panik dan berjalan turun. Namun sayang kakinya terpeleset membuatnya hampir terjatuh.
Gadis itu menutup matanya, firasatnya mengatakan kalau dia akan jatuh. Untuk beberapa detik Aalisya merasa aneh karena tubuhnya belum menyentuh lantai.
Merasa ada yang memeluknya sekarang. Dia membuka matanya dan melihat Jayden lah yang menahan tubuhnya.
"Bisa hati-hati gak, kalau jatuh gimana." ujar Jaydem tanpa melepaskan pelukannta.
Tersadar akan posisi keduanya pun langsung mendorong tubuh Jayden menjauh darinya. Aalisya menatap pemuda itu tanpa ekspresi, membuat Jayden merasa kecewa saat itu juga.
Dalam hitungan detik, Aalisya berlari menjauh dari sana. Gadis itu bahkan tak menoleh sedikit pun kearah Jayden.
Jayden menatap gadis itu kecewa.
"Sebesar itukah rasa benci mu." gumam Jayden sembari melihat tangannya sendiri.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.