Empat

3.6K 586 24
                                    

***

"Eh tadi Aalisya sama Rose kan? Anak Ipa 1?"

"Yoi, mantannya si Jayden, wkwk."

"Cantik semua anjir..."

"Hooh, apalagi si Al makin cantik dia. Dulu pas pake poni cute. Sekarang poni tipis-tipis gitu makin cantik."

"Iya anjiir, gue rasa Jayden nyesel."

"Jay, kalo gue deketin si Al, lo gak..." belum juga selesai, kerah seragamnya sudah ditarik Jayden kuat.

"Oi, santai bro gue cuma becanda anjir."

David bernafas lega saat Jayden melepaskan cengkraman nya. Gila hampir mati dia.

"Becanda lo gak lucu." usai mengatakan itu, Jayden langsung melangkah pergi.

Dia bahkan tak memperdulikan teriakan Migo sama Jaka.

"Dav, kalo gue jadi Jayden. Udah fix besok lo gak masuk sekolah." ujar Bams sembari tertawa melihat David.

"Sialan lo, temen hampir mati diketawain." ujar David.

"Ya lo bego. Lo kan udah kenal si Jay lama. Tapi masih aja lupa sama sifat dia." ujar Jaka sembari memukul kepala belakang David.

"Wkwk, harusnya tadi ada yang masuk UGD." ujar Migo sembari tertawa.

"Mati aja lo semua!" teriak David.

.

"Gue mau kekantin, ikut gak?"

Jayden menghela nafasnya pelan. Lagi-lagi dirinya harus terlambat karena Migo.

Pemuda itu  menatap jam tangannya, sekali lagi dia menghela nafasnya pasrah.

Dia sudah telat 30 menit lamanya. Terlebih sekarang pelajaran pak Yahya. Dari pada dihukum, Jayden memilih membolos sekarang.

Karena terlalu sibuk dengan ponselnya, Jayden bahkan tak menyadari seseorang yang datang dari arah berlawanan.

Bruk!!

Masih dalam posisinya, dia menatap siswi yang memungut ponsel miliknya itu dalam diam.

"I-ini kak ponselnya. M-maaf gak liat kakak."

.

Jayden meremas rambutnya kuat. Entah kenapa ingatannya kembali, dimana dia bertemu dengan Aalisya untuk pertama kalinya.

Sudah setahun lamanya, namun Jaehyun masih ingat dengan wajah panik gadis itu. Lucu, itulah yang pertama terlintas diotaknya dulu.

Jayden memukul pembatas itu dengan kesal. Dia kesal, bahkan sampai sekarang dia belum bisa melupakan Aalisya . Padahal sudah hampir 1 tahun semenjak hubungan keduanya berakhir.

Namun sampai sekarang dia masih memikirkan gadis itu.

Terlebih setelah kejadian tadi, Jayden merasa kesal dengan dirinya yang tak bisa menahan emosinya. Teman-temannya pasti menganggapnya aneh sekarang.

Jayden meletakkan tangannya di pembatas rooftop. Matanya menatap sekelompok siswa-siswi yang sedang pemanasan di bawah sana.

"Kalo masih sayang mending di perjuangin."

Oh shit, Jayden lupa kalau ada Jaka disana.

"Gue rasa temen sekelasnya ada yang mulai deketin."

"Sebagai temen lo, gue gak mau lo nyesel. Terlebih cara putus lo berdua cuma karena salah paham." ujar Jaka sembari menepuk bahu Jayden pelan.

"Itu saran gue, semua terserah lo."

"Gue ke kantin dulu nyusul si item. Lo bisa cari kita disana." ujarnya sembari meninggalkan Jayde  yang masih diam ditempatnya.

'Apa masih ada kesempatan? Terlebih dengan yang gue lakuin dulu.' batinnya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


See yaaa

HELLO MY-EX?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang