----------------------------
"Kau kenapa tidak menungguku sih" ucap seorang gadis. Ia berlari kearah kami dan langsung merangkul tangan Jun. Kalau aku tidak salah, anak ini adalah siswi kelas sebelah, Jiwon.
Tanpa menyapa atau menatapku, ia menarik Jun begitu saja. Jun langsung melepas rangkulan tangannya dan mengulurkan tangannya padaku. "Kenapa kau diam disitu?" tanya Jun.
Kami berdua berjalan melewati Jiwon. Aku bisa melihat tatapannya sangat kesal terutama padaku. "Kau kenal Jiwon?" tanyaku. Jun memutar bola matanya "Yah, sebagaimana kita kenal murid kelas sebelah.. hanya seperti itu" jawab Jun.
Ia tak lagi mempedulikan Jiwon dari awal kami masuk ke ruang aula hingga selesai acara. Sepulang sekolah Jun mengajakku untuk kerumahnya. Ia berjanji akan mengajakku makan sesuatu didekat rumahnya.
"Masuk saja, maaf berantakan" ajak Jun. Apartemen Jun bernuansa biru dengan aroma osmanthus yang kuat. Ia meletakkan tasnya di sofa ruang tamu. Ukuran apartemennya cukup besar namun sangat sunyi jika untuk ditinggali satu keluarga.
Tidak ada foto yang terpampang di dinding atau hiasan lainnya. Bahkan barang-barang di apartemen pun hanya barang normal furniture. "Kau sendirian disini?" tanyaku. Jun melepas dasinya dan membuka kancing teratasnya sambil mengangguk.
Aku tidak bertanya hal yang lebih mendetail, jika Jun ingin membagi ceritanya pasti ia mengatakannya padaku suatu hari. "Untuk ukuran ditinggali sendiri rumahmu sangat rapi tahu" ucapku sambil tersenyum.
Saat aku menatap sekeliling, Jun memegang tanganku dan menarikku agar mendekat kearahnya. Ia perlahan mendekatkan wajahnya kearahku. Saat bibirnya menyentuh bibirku, matanya terpejam. Jun mulai melumat bibirku lembut.
Tangan kanannya memegang pinggangku agar aku tidak terjatuh. Tangan kirinya yang tadi memegang erat tanganku perlahan berpindah ke dadaku. Ia meremas dadaku pelan sambil menunggu responku.
Aku tak ingin menolaknya dan membiarkan Jun meremas dadaku. Melihat responku, Jun semakin bersemangat melumat bibirku. Ia sesekali menggigit bibir bawahku. "Kau terasa lebih manis sekarang" ucap Jun setelah melepas ciumannya.
Ia dengan cepat melucuti baju yang kupakai membuatku telanjang bulat. Matanya menatap tubuhku lekat. "Jangan dilihat seperti itu" ucapku sambil menutup dada dan kemaluanku dengan tanganku.
Jun duduk di sofa dan menyuruhku duduk dipangkuannya. Ia langsung melebarkan kakiku setelah aku duduk. Permainannya dimulai dengan meremas dadaku dan memilin putingku. Ia meletakkan kepalanya dipundakku membuat nafasnya mengenai leherku.
Sentuhan-sentuhan Jun perlahan membuatku merasa nikmat. "Hmmmhh Jun-ah" desahku lirih. Tangan kanannya perlahan turun hingga berada dibibir kemaluanku. Ia langsung menemukan gspotku dan menggeseknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen's Appetence
RomanceA new story from sowhatuwait! Still NC21+ Cast: Y/N x Svt💎 Dikarenakan ini NC, Matured Content Jadi dimohon kesadarannya ya, kalau emang nggak suka dengan story NC please kindly leave✨🙇🏻♀️ Don't throw hate comments❤️ Enjoy Reading!