30.

16K 1.3K 519
                                    

Hati yang kuat adalah hati yang sering dihentam rasa kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati yang kuat adalah hati yang sering dihentam rasa kecewa.

Kamu tau apa yang paling aku butuhkan sekarang? Jawabannya adalah kata pertama dari kalimat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu tau apa yang paling aku butuhkan sekarang? Jawabannya adalah kata pertama dari kalimat ini.




















Jam didinding terus berputar. Suasana sepi menyelimuti rumah besar serba mewah itu. Jungkook sengaja tidak menyalakan televisi. Lama sekali Jungkook duduk disofa ruang tengah sambil melamun hingga Taehyung pulang dari kantor pun Jungkook tidak sadar. Pria tampan itu menatap khawatir pada Jungkook, mungkin lelaki itu sedang kesakitan atau sedang dalam masalah. Setelah melepaskan sepatunya, Taehyung buru buru mendekati sosok cantik itu.

"Jungkook kau tidak apa apa?" 

Mata bulat nan indah itu kini beralih memandang kearah Taehyung. Tatapan mereka saling bertemu. "Bisa aku bicara sebentar. Duduklah." Bukannya jawapan ia dapatkan melainkan wajah mendung Jungkook yang mengajaknya bicara. 


Perasaan Taehyung mulai tidak enak. Namun begitu ia tetap berfikir positif. Di labuhkan tubuhnya diatas sofa kosong berhadapan dengan lelaki hamil itu. " Bicara lah aku akan mendengarkanmu." 


Sejenak Jungkook terdiam mungkin sedang berfikir bagaimana ia hendak mulai bicara agar tidak ada salah faham antara mereka. Mungkin juga Jungkook sedang mengatur kata untuk dilontarkan. 



"Aku mau kita berpisah untuk sementara waktu." 

Sebaris perkataan yang keluar dari bibir mungil itu dengan jelas membuat Taehyung terkejut. Segalanya seperti berubah gelap. Dunia yang berputar seakan berhenti. Mendadak sosok itu tidak bisa berfikir dengan benar. 


"Kenapa?" Bibir kakunya bertanya. 

Jungkook menghela nafas pelan. Sungguh ia pun merasa sedih tidak ingin berpisah tapi sudah sejak lama hal semacam ini ia fikirkan hingga matang. " Aku butuh waktu untuk berdamai dengan diriku sendiri setelah apa yang aku lalui dalam rumahtangga kita. Segala macam hal yang berat aku jalani sendiri, aku lelah. Aku juga merasa jenuh terus terusan berada diposisi ini. Awalnya aku tidak ingin melepaskan posisiku dengan mudah untuk orang lain. Tapi sekarang aku sadar, aku dan bayiku ; kami perlu waktu untuk berdamai dan sembuh. Aku harap kau mengerti apa yang aku katakan ini. Apa yang aku inginkan sekarang. "


Simpanan [Vkook. Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang