7

3K 363 1
                                    

-Selamat Membaca-
Jangan lupa vote dan komen












Slep!

Okay, sekarang apa yang-

Jaemin merasakan bahwa perutnya sangat sesak, tidak. Ini benar benar sesak, tapi ada sebuah tangan hangat memegang perut- sepertinya perutnya buncit?

Tunggu, perut buncit?

Tapi rasanya nyaman.
































HAMIL?!

"Eungg.."

Jeno menggeliat tak nyaman saat mendengar teriakan hati Jaemin.

Jeno kembali mengeratkan pelukannya. Sungguh pelukan yang hangat, tiba-tiba dia merindukan pelukan Jeno didunia nyatanya.

Jaemin dengan keadaan shock mencoba menenangkan dirinya. Karena dirasa bayinya menendang didalam sana.

Ah maaf sayang, aku membuatmu terbangun ya? Maaf, kembalilah tidur.

Jaemin mengelus perutnya yang terlanjang. Dirasa tenang, Jaemin kaget kembali saat Jeno mengendus lehernya.

"Sudah bangun ya.." dengan suara purau khas baru bangun, Jeno memeluk tubuh yang tidak bisa dikatakan langsing untuk saat ini itu.

"Ah maaf, apa aku membangunkan mu?" Tanya Jaemin sambil membalikkan badannya menghadap Jeno dengan susah payah.

"Tidak, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat sayang" Jeno memastikan istri kesayangannya itu baik-baik saja.

"Apa jagoan disini mengganggu tidurmu?" Lanjutnya sambil mengelus pelan perut Jaemin.

"Tidak kok, justru aku yang membangunkannya, jadi dia kesal dan memukul perutku.." keluh Jaemin sambil meringkuk dipelukan suaminya.

Jeno tertawa kecil lalu mengelus surai istrinya. Sungguh lucu ketika mendengar keluhan si manis.

"Ayo bangun, jagoan disini butuh makan sepertinya" ujar Jeno sambil mekan-nekan perut Jaemin.

Dug dug.

Ashhhh

"Astaga, maaf! Apa itu sakit sekali? Maafkan aku sayang" Jeno memeluk dan mengusap perut Jaemin yang tadi mengaduh karena ulahnya sendiri menekan-nekan jagoan yang sangat aktif itu disana.

Jaemin terkekeh kecil melihat betapa khawatirnya Jeno.

"Tak apa, hanya nyeri sedikit" ujar Jaemin sebelum kembali tersenyum.










































Nana!

Nana!!

Jaemin!

Kau dengar aku?!




















Jaemin membuka matanya perlahan, cahaya lampu itu menusuk matanya. Semua terlihat buram. Dia dimana?

"Syukurlah pasien Jaemin sudah bangun, keadaannya baik-baik saja. Jika ada sesuatu, tolong tekan tombol darurat. Saya permisi"

Seorang pria berjas putih panjang itu pergi dari ruangan itu bersama 1 suster dibelakangnya.

Jaemin masih mencoba menyesuaikam cahaya yang masuk.

"Nana.. hiks.."

Jaemin merasa tangannya digenggam erat, mendengar isakan itu Jaemin menebak jika itu Jeno.

"Aku merindukanmu.. maaf aku baru bangun.."

Suara isakan itu kembali terdengar, Jaemin belum mengerti ini didunia nyata atau masih dalam dunia kerajaan itu.

"HYUNG"

Shotaro membanting pintu ruangan itu dan bergegas masuk dan memeluk kakak tersayangnya. Kakanya sudah bangun dari tidurnya!

"KENAPA HYUNG TIDUR LAMA SEKALI. HYUNG LOMBA YA DENGAN JENO HYUNG?! HIKS JANGAN TIDUR LAGIII" Isakan itu, ah maaf isakan yang terdengar teriakan itu sangat melengking.

Jaemin tersenyum, dia juga bingung, bagaimana cara menenangkan 2 manusia yang dengan menangis ini secara bersamaan walaupun badannya masih sangat lemas dan kaku.

Sedangkan didalam otak kecilnya masih bertanya-tanya dia sedang berada dimana.











-TBC-

HOREEE Jaeminnya bangun ><
Tapi bangun didunia mana yaa??

7 days of being a Prince [NOMIN] on revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang