8

3K 331 8
                                    

-Selamat Membaca-
Jangan lupa vote dan komen













Jaemin belum sepenuhnya sadar, dia masih bingung ini didunia nyata atau didunia kerajaan itu.

"Jeno, kita punya bayi?"

Pertanyaan konyol itu keluar dari bibir si manis. Sedangkan pria yang sedang duduk disamping kasur pasien dengan kepala terbalut perban itu terkekeh.

"Kau mimpi apa?"

Pertanyaan itu membuat Jaemin sedikit tersinggung. Entah kenapa dia merasa tersinggung dengan pertanyaan itu.

Kreet..

Pintu ruangan Jaemin terbuka, memperlihatkan Mark dan Haechan dengan air mata berantakan membasahi pipi gembulnya. Mark membawa makanan ditangannya.

"HUAAAA SIALAN! KAU DEBUT KOMA DENGAN JENO YA?! HUHU TIDAK ADA KERJAAN SEKALI" suara menceng Haechan sama persis seperti adiknya kemarin.

Jaemin tersenyum tipis.

"Jeno makan ini, kau belum makan tadi." Mark memberikan kotak makan yang dibawa Mark tadi.

Jeno terlihat menatap kotak makan itu tanpa ada niat mengambilnya.

"Jangan berpikiran macam-macam sialan! Aku yang memasaknya didepan mata Mark!" Haechan tersinggung karena kotak makan yang berisi masakannya itu hanya dilihat oleh Jeno.

"Aku takut kau memberikan racun padaku dan membuatku mati lagi"

Sejujurnya Jeno dan Haechan itu tidak selalu berantem karena ya.. Haechan orang yang tidak bisa dipercaya dimata Jeno. Pemikiran Jeno semakin kuat saat didalam mimpinya Haechan memberikannya racun dimakanannya sambil tertawa jahat.

"KAU JAHAT SEKALI. PERCAYA PADA MIMPI KONYOL MU SIALAN!" Tangan Haechan yang tadinya memeluk Jaemin itu berubah dan mengancang-ancang akan memukul pria yang duduk disebrang sisi kasur Jaemin itu.

"Mimpi disiang hari adalah ramalan nyata" Jeno menggaruk tengkuknya sambil menjulurkan lidahnya.

Sedangkan 2 orang yang tengah diam itu lantas tertawa karena ulah 2 orang lainnya.

"Jeno makanlah"

"Tidak"

"Makan Jeno, kalo tidak aku tidak akan makan juga"

"AH JENO SIALAN JANGAN MEMBUAT SAHABAT TERCINTAKU MATI!"

Haechan sudah habis kesabarannya, tangannya sudah menggepal erat. Mark yang peka akan kekasihnya yang sudah benar-benar naik pita itu akhirnya menyeret kekasihnya keluar kamar. Membiarkan 2 sejoli itu tertawa.

"Haaaah.. baiklah aku makan"

"Begitu dong"

"Tapi memakan mu boleh?"

Jeno terkekeh sehabis melihat jawaban diwajah kekasihnya yang dia tinggal berbulan-bulan itu. Merah sekali, dia membuang mukanya.

"Nanti kalau sudah sembuh sayang, ayo makan dulu. Kau makan dahulu baru aku"

Jeno membuka plastik yang membungkus bubur di atas nampan rumah sakit itu. Tapi Jaemin menahannya.

"Kita makan bersama"

Yaah siang hari itu menjadi hari yang cukup menyenangkan. Bertukar isi cerita mimpi mereka sambil makan bersama dengan saling suap. Tak lupa dengan ciuman manis dibibir mereka berdua.

🐶❤️🐰

Jeno kini sudah kembali ke kuliahannya. Dia bangun lebih pagi dari biasanya, dia sangat semangat untuk kembali bertemu teman-teman, dosennya. Sedangkan tidak untuk 1 adam yang sedang tidur dikasur yang kusut itu.

"Nana ayo bangun sayang, kau tidak mau kuliah lagi? Sidang mu bahkan tertunda 1 bulan karena koma mu kemarin" ujar Jeno panjang lebar membuat si surai hitam itu mengeluh.

".. huuuh aku malas. Kamu aja duluan, aku mau bolos" balas Jaemin sambil menutup seluruh badannya menggunakan selimut.

Jeno mendecak, dia jalan menuju kasur Jaemin dan menarik selimut yang menutupi badan mulus tanpa helaian kain itu.

"AAAA JENO TURUNIN!! HEY!"

Jeno menggendong badan polos Jaemin (sebenarnya sudah tidak polos lagi karena banyak kissmark disana. Sekeras apapun Jaemin memberontak, itu tidak mampu membuat Jeno lengah.

Dan pagi itupun mereka mandi berdua tak lupa adegan bercinta di kamar mandi karena Jeno dan otak liar dan otak mesumnya.











-TBC / UNPUB ?-



Haiii
Aku memang sengaja keywordnya sampe 400 - 500 lebih hehe. Takut banyak yg gasuka:(

Unpub or TBC ?

7 days of being a Prince [NOMIN] on revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang