"Hello!" Tegur Mina, mendadahkan tangannya di depan wajah Haechan.
Haechan tersentak dan lamunan-nya pun langsung buyar, berganti dengan emosi yang sudah ingin meledak.
Namun, sebelum emosi itu meledak, Renjun sudah berhasil menangkup mulut Haechan. "Mr. Siwon, mianhe. Maafkan karena telah membuat kekacauan di pagi hari ini." Ucap Renjun, menarik Haechan keluar dari ruang kelas Mark.
Renjun terus menyeret Haechan, menuju rooftop sekolah.
Walaupun susah payah menyeret Haechan, mereka akhirnya sampai di rooftop.
Haechan langsung menyentak-kan tangan Renjun dari mulut-nya. Entah kenapa tenaga Renjun itu kuat banget, walaupun badan-nya kecil? Kekuatan-nya gabisa di anggap remeh.
"Kau ngapain sih bawa ke sini? Aku-kan mau bilangin--"
"Bilangin apa?! Kau mau Mark Oppa membenci-mu?!" Sentak Renjun, memotong protesan atau pembelaan Haechan.
Haechan mem-poutkan bibirnya, lalu menggeleng-kan kepalanya.
"Tidak mau-kan? Dia itu cuma masa lalu Chan! Jangan kau ungkit di kehidupan-nya yang sekarang!" Peringat Renjun.
"Tapi Mark Oppa tidak pernah pacaran lagi semenjak putus dari dia. Jadi, kemungkinan Mark Oppa belum move on dari dia." Seru Yangyang yang baru saja datang dengan membawa camilan dan juga minuman, yang ia beli dari kantin tadi.
Haechan menghela nafas-nya pasrah. Ia langsung mengambil duduk di kursi yang tidak terpakai di atas rooftop ini.
"Bajja. Aku juga berfikir seperti itu. Mana dia cantik lagi. Putih dan juga tinggi, persis seperti idol." Ucap Haechan yang langsung merasa insecure dan kalah saing.
Renjun meringis, menatap Yangyang nyalang. Bisa-bisanya Yangyang melontarkan kata-kata yang bisa membuat Haechan jatuh, di keadaannya yang lagi seperti ini.
Renjun perlahan mendekati Haechan, memegang pundak-nya dan menyamai Haechan. "Yak! Untuk apa cantik kalau tidak menarik!" Ucap Renjun menggoyangkan pundak Haechan agar semangat kembali.
"Maksud-mu?" Tanya Haechan, mengangkat kepalanya untuk melihat Renjun.
"Untuk apa cantik, tapi gapunya daya tari Chan? Lagipula kamu gak jelek-jelek amat kok! Kamu juga cantik! Apa yang membuat kamu insecure? Kulit-mu yang tan? Justru kulit-mu ini yang menjadi ciri khas seorang Lee Haechan. Kulit-mu juga eksotis, bukan kayak kebanyakan orang." Seru Renjun, membangun kepercayaan diri Haechan lagi.
"Tapi Njun, dia--"
"Dia apa hey?! Dia cuma masa lalu-nya Mark Oppa! Lagipula dengan kembalinya dia, bukan berarti Mark Oppa juga akan kembali dengan-nya." Seru Renjun.
"Bajja. Lagipula dia itu belum seberuntung kau!" Seru Yangyang.
Renjun langsung menoleh, menatap Yangyang penuh peringatan. Sedangkan Yangyang? Ia hanya mengedihkan bahunya acuh, sebagai respon untuk Renjun.
"Maksud-mu apa?" Tanya Haechan yang semakin di buat bingung.
"Kau sudah mendapatkan lampu hijau dari Taeyong Eomma, sedangkan dia belum. Jadi, untuk apa kamu merasa khawatir dan takut kalah saing? Ingat pepatah yang mengatakan, restu orang tua yang lebih manjur. Jadi, Dekati Eomma-nya, baru kau bisa mendapatkan anaknya. Dan kau? Kau sudah sangat dekat dengan Taeyong Eomma, jadi aku pastikan kau akan mendapatkan Mark Oppa." Jelas Yangyang.
"Bajja! Kau itu cabai-cabaian gatel nan menggoda! Aku yakin bahwa Mark Oppa akan tergoda kepada dirimu, ya walaupun tidak tau kapan." Seru Renjun.
"Kalian yakin kalau aku bisa mendapatkan Mark Oppa?" Tanya Haechan ragu kepada teman-temannya. Jangankan kepada teman-nya, kelada dirinya saja dia ragu.
"Tentu saja! Keluarkan jurus gatel-mu sayang!" Seru Yangyang, diiringi kerlingan nakal.
Setelah berbagi nasehat dan juga cerita, mereka akhirnya memilih bolos jam pelajaran pertama, sampai akhirnya bel istirahat berbunyi.
Mereka langsung turun dari rooftop, menuju kantin sekolah.
Sampai di kantin, mereka langsung mengantri untuk mengambil makanan mereka. Setelahnya, mereka langsung duduk di bangku yang telah di tempati oleh kekasih mereka.
Renjun yang di samping Jeno, Yangyang di samping Jaemin, serta Haechan di samping Mark. Ya, Mark memang selalu gabung bersama adiknya kalau istirahat.
Mereka makan bersama dengan hikmat, walau terjadinya pembicaraan antar mereka semua atau malah sibuk pada pasangan mereka masing-masing. Jeno yang sedang bermanja ria kepada Renjun, serta Yangyang yang suka sekali menganggu dan menjahili Jaemin. Termasuk juga Haechan! Haechan juga sama dengan mereka! Haechan kini sibuk memindahkan semangka miliknya, ke tempat makan milik Mark, lalu ia mengambil ayam sebagai gantinya.
Mark hanya diam melihat tingkah Haechan. Ia sudah terlalu malas meladeni sikap Haechan.
Mereka terus sibuk satu sama lain, sampai pada akhirnya seorang perempuan datang ke tempat mereka.
"Permisi, apakah aku boleh gabung?" Tanya orang itu yang membuat mereka menghentikan kesibukkan-nya masing-masing.
"Kang Mina?" Gumam Haechan yang masih bisa di dengar Mina.
"Ne? Apakah aku boleh gabung Haechanie?" Tanya Mina yang tau nama Haechan lewat name tag yang Haechan pakai.
"Tidak boleh!" Jawab Haechan secara langsung, tanpa berfikir terlebih dahulu.
"Loh kenapa emang? Kan di tempat kita masih ada space kosong?" Tanya Jeno heran.
Renjun mendesis. "Tidak boleh. Kita tidak menerima anak luar. Jadi, bisakah kau enyah dari pandangan kami?" Sahut Renjun, menatap Mina sinis.
Bagi dia, musuh Haechan atau Yangyang? Adalah musuh dia juga, begitu juga sebaliknya.
"Loh, kenapa sayang? T--"
"Gak boleh ya gak boleh! Kenapa kekeh masih minta alasan sih? Kamu mau dia gabung? Oke, aku pergi!" Sunggut Renjun yang ingin pergi, tapi langsung di larang oleh Jeno.
"Andwe! Bukan itu maksud-ku. Mianhe Injun-ah." Ucap Jeno panik, menahan Renjun yang ingin pergi.
"Kenapa masih di sini? Kau mau aku usir dengan cara-ku?" Desis Haechan tajam ketika melihat Mina yang masib saja diam, memandangi Mark yang tidak menatap-nya.
"Aish!" Rutuk Haechan kesal. Haechan mulai menangkup wajah Mark, menolehkan wajah Mark dengan satu hentakan, lalu mencium bibir Mark ketika berhasil membalikkan wajah.
Semua orang terkejut ketika melihat tingkah frontal Haechan. Berbeda dengan Yangyang yang sedang bangga terhadap Haechan.
"Yoksi! Teman-ku memang tiada dua-nya!" Seru Yangyang, seraya bertepuk tangan karena tingkah Haechan yang tiba-tiba.
Setelah puas mencium Mark, Haechan langsung memutuskan ciumannya.
"Bisakah kau jaga pandangan-mu lalu pergi? Dia kekasih-ku! Aku tidak suka jika orang lain menatap kekasih-ku!" Sarkas Haechan.
"Kekasih?" Ucap Mina terbata yang langsung di sahuti Haechan.
"Iya! Aku kekasih-nya! Kenapa? Kau masih belum move on dari Mark Oppa?!" Sunggut Haechan yang mulai terpancing emosi.
Mina terkekeh, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kenapa kau tertawa?!" Sentak Haechan.
"Aniya. Aku tidak menyangka saja, ternyata selera Mark Oppa semakin hari semakin menurun."
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE & SUN - MARKHYUCK
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK MARKHYUCK SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PA...