Bel pulang sekolah pun berdering. Haechan langsung saja mengambil tas-nya dan segera bergegas keluar.
Tapi ketika dia keluar, ada Mark yang sudah ada di depan kelas-nya.
"Oppa ngapain? Ingin bertemu siapa? Gebetan Oppa ya? Oppa lagi dekat sama perempuan lain? siapa? Mana orang-nya?" Oceh Haechan, seraya menoleh kanan, kiri, depan dan belakang-nya, mencari orang itu.
Mark tidak memperdulikan pertanyaan Haechan yang tidak berbobot. "Kau sudah mau pulang?" Tanya Mark yang langsung di sahuti Haechan.
"Tentu saja! Sungchan sudah menunggu-ku di parkiran! Kalau begitu aku duluan ya Oppa!" Seru Haechan yang ingin pergi, namun di tarik baju-nya oleh Mark, membuat Haechan kembali lagi ke tempat-nya.
"Ada apa sih Oppa?!" Protes Haechan kesal.
"Eomma menyuruh kita untuk membeli cupcake bersama untuk acara Eomma nanti malam." Seru Mark yang langsung memberikan Chat-tan antara dirinya dengan Taeyong.
"Oppa gak bisa sendiri saja? Aku sudah ada janji bersama Sungchan." Ucap Haechan dengan tatapan melas.
"Kau saja yang minta sama Taeyong Eomma. Aku tidak mau kena imbas omelan Eomma karena kau tidak mau menemani-ku. Lagipula kan hanya dirimu yang tau cupcake yang biasa di beli Eomma, dan juga hanya kau yang tau kedai cupcake itu." Ucap Mark.
Haechan mendengus kesal. "Oke aku anterin! Tapi Oppa yang bilang ke Sungchan ya. Aku tidak enak kalau menolak ajakkan-nya lagi." Pinta Haechan yang langsung di sanggupi Mark.
Akhirnya mereka jalan bersama, menyusuri koridor sekolah menuju parkiran.
Sampai di parkiran, disana sudah ada Sungchan yang standby di motornya. Haechan dan Mark langsung menghampiri Sungchan.
"Ayo Chan!" Ajak Sungchan.
"Bisakah aku berbicara dengan-mu?" Tanya Mark yang membuat Sungchan menoleh, menatap Mark.
"Ah, Mark Sunbae ketua basket bukan?" Tanya Sungchan yang langsung di balas Mark.
"Benar, bisakah aku bicara dengan-mu?" Tanya Mark yang langsung di sanggupi Sungchan.
"Haechan-ah, sebaiknya kamu masuk dulu ke dalam mobil. Biar aku yang memberi tahu Sungchan." Titah Mark.
"Sungchan-ah, nanti biar Mark Oppa yang memberitahu-mu. Mian." Ucap Haechan dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Haechan langsung masuk ke dalam mobil.
"Bisakah kau menjauh dari Haechan?" Ucap Mark to the point.
"Emang-nya kenapa? Haechan tidak pernah merasa keberatan ataupun risih kalau aku berada di dekat-nya. Jadi, kenapa aku harus menjauhi-nya?" Tanya Sungchan yang tidak terima atas ultinatum Mark yang suruh dirinya untuk menjauhi Haechan.
"Haechan memang tidak keberatan. Tapi aku yang keberatan. Aku tidak suka kalau kau berdekatan dengan dirinya, ataupun sebaliknya. Jadi, bisakah kau menjauh dari Haechan?" Pinta Mark yang masih sabar dan menjagga intonasi serta kosakata-nya.
"Aku tidak mau! Memang-nya kau siapa-nya Haechan. Haechan hanya menumpang di rumah-mu. Kau juga bukan siapa-siapanya Haechan. Jadi, untuk apa aku menjauhi dirinya atau sebalik-nya." Tolak Sungchan.
"Aku kekasih-nya Haechan. Jadi jauhkan dirinya, selagi aku berbaik hati kepada-mu." Ucap Mark yang ingin pergi, tapi tertahan karena omongan Sungchan.
"Tapi Haechan tidak pernah berkata kalau dirinya mempunyai kekasih." Sunggut Sungchan tidak terima.
"Karena kami memang tidak berniat untuk mengumbar-nya. Kalau kau tidak percaya? Kau bisa tanya-kan saja kepada Haechan. Apakah dia menyukai diri-ku atau tidak." Balas mark dan langsung bergegas ke mobil-nya. Masuk ke dalam mobil, lalu menjalan-kan mobil-nya meninggalkan area sekolah.
"Ngomong apa saja tadi Oppa sama Sungchan? Kenapa kalian lama sekali" Tanya Haechan, menatap Mark dari samping.
"Aku harus meyakinkan dirinya, karena dia tidak percaya dengan omongan-ku. Maka dari itu kita lama mengobrol-nya." Jawab Mark, tanpa mengalihkan pandangan-nya.
"Apakah kau mau makan dulu?" Tanya Mark sebelum Haechan mengoceh tentang Sungchan lagi.
"Ne! aku mau Deonjang Jjigae!" Seru Haechan.
Mark langsung menjalankan mobilnya menuju restaurant Deonjang Jjigae, sebelum pergi ke kedai cupcake.
Sampai di restaurant tersebut, Mark dan Haechan langsung turun dari mobil-nya dan masuk ke dalam restaurant. Mereka juga langsung duduk, karena tempat-nya tidak terlalu ramai saat ini.
"Memang-nya Taeyong Eomma ingin mengadakan acara apa lagi?" Tanya Haechan. Soal-nya Taeyong itu ibu-ibu sosialita yang sering mengadakan acara.
"Arisan di rumah katanya." Sahut Mark.
Haechan mendecak kesal ketika mendengar jawaban dari Mark. "Sebenarnya arisan Taeyong Eomma ada berapa sih?" Rutuk Haechan kesal.
"Kenapa emang? Bukan-nya kau suka sekali setiap ada acara di rumah?" Tanya Mark heran. Haechan itu memang senang kalau ada acara di rumah. Soal-nya banyak banget makanan. Dia bisa makan berbagai macam makanan kalau ada acara.
"Tapi tidak dengan arisan. Aku tidak menyukai-nya." Sahut Haechan tidak bersemangat.
"Kenapa? Bukan-kah justru itu enak? Kau bisa memakan banyak makanan nanti-nya." Ujar Mark yang masih heran.
"Itu acara yang datang Ahjumma-Ahjumma saja. Aku tidak bisa cuci mata karena tidak ada bujang tampan atau ahjussi dan duda tampan disana. Kalau acara yang lain kan aku masih bisa cuci mata. Ya walaupun yang kebanyakan datang teman-nya Jaehyun Appa, tetap saja masih tampan. Misal-nya Eunwoo ahjussi, meskipun dia udah Ahjussi? Ketampanan-nya masih paripurna. Apalagi Song Jong Ki Ahjussi, walaupun dia duda? ketampanan-nya masih tidak bisa di ragukan lagi." Seru Haechan.
"Apakah di otak-mu itu hanya pria tampan?" Tanya Mark.
Haechan mengangguk-kan kepala-nya antusias. "Tentu saja! Aku hanya memiliki waktu untuk pria tampan." Seru Haechan, lalu makan makanan-nya karena makanan-nya sudah datang.
Mereka akhirnya makan dengan hikmat, tanpa adanya perdebatan atau obrolan lagi, sampai makanan mereka habis.
Setelah habis, mereka langsung bergegas menuju kedai cupcake yang biasa Taeyong beli.
"Cuma segini aja?" Tanya Mark kepada Haechan, seraya menunjuk 10 kotak cupcake berukuran besar.
Haechan mengangguk-kan kepalanya. "Biasa-nya Eomma beli segini." Sahut Haechan.
Mereka pun segera memasuk-kan kotak cupcake-nya ke dalam bagasi mobil Mark, di bantu oleh para pelayan.
Setelah selesai, Mark segera pergi dari kedai cafe kembali ke rumah mereka.
*drt drt drt* perlahan mobil Mark berhenti tanpa sebab.
"Kenapa Oppa? Bensin-nya habis?" Tanya Haechan.
"Tidak ah. Lihat saja!" Ujar Mark menuju tangki bensin yang ada di mobil-nya yang masih penuh.
"Terus kenapa ini?" Tanya Haechan.
"Kau tunggu di sini dulu ya, aku akan memeriksa-nya." Ujar Mark yang langsung keluar mobil untuk memeriksa mobilnya.
Di dalam mobil, Haechan langsung berinisiatif untuk menelepon Taeyong atau telepon rumah yang ada di kediaman Jung's.
Selamat Petang, dengan saya Chulso di kediaman Jung's, ada yang bisa saya bantu?
Hallo ahjumma, ini aku Haechanie. Apakah ada Kim Ahjussi di rumah atau supir lain-nya di rumah?
Oh Haechanie. Kalau Kim Ahjussi sedang mengantar Nyonya ke toko kue langanan-nya. Ada-nya Park Ahjussi. Ada apa Haechanie?
Bisakah aku minta tolong ke Ahjumma? Tolong bilang kepada Park Ahjussi untuk menjemput kami di jalan dekat kedai Cupcake langganan Taeyong Eomma. Mobil-nya Mark Oppa mogok.
Oke Haechanie, akan Ahjumma sampaikan. Kalian tunggu sana saja ya.
Baik Ahjumma, terima kasih dan maaf merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE & SUN - MARKHYUCK
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK MARKHYUCK SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PA...