*kruk kruk kruk* bunyi yang berasal dari perut Mark yang tengah tertidur, membuat Mark terbangun dari tidurnya.
"Lapar, tapi gak bisa masak. Mana udah malam banget. Delivery masih buka gak ya?" Gumam Mark yang saat ini tengah duduk di atas ranjang-nya, mengumpulkan nyawa-nya yang belum sepenuhnya bangun.
*tak tak tak* suara yang berasal dari luar kamar Mark.
"Si Haechan masih main game?" Gumam Mark, mengambil jam yang ada di nakas-nya.
"Udah malam masih main game? Benar-benar ini anak! Mana besok masih sekolah." Sambung Mark yang mulai beranjak dari ranjang-nya, berniat untuk ke kamar Haechan.
Mark terus melangkahkan kakinya, sampai pada akhirnya ia sampai di depan pintu kamar Haechan. Langsung saja dia ketuk pintu-nya.
*tok tok tok* ketukan pertama yang Mark layangkan.
"Siapa?" Teriak Haechan dari dalam.
Haechan yang sedang bermain game pun langsung menghentikan game-nya, beranjak untuk membuka-kan pintu itu.
*cklek* pintu yang di buka Haechan, langsung menampilkan Mark yang ada di sana dengan keadaan Naked di bagian atas.
"Yak! Mark Oppa mau apa? Mau ajak Haechan begituan di tengah malam? Maaf Haec--"
"Yak! Apakah pikiran-mu selalu memikirkan adegan dewasa?!" Sentak Mark yang membekap mulut Haechan yang terus meracau tidak jelas.
Haechan langsung memukul tangan Mark yang terus membekap mulut-nya.
"Aku akan buka. Tapi jangan berisik? Semua orang sudah pada tidur. Arraseo?" Tanya Mark yang langsung di angguki kepala oleh Haechan.
Setelah cekalan tangan Mark di lepas, Haechan langsung mengigit tangan Mark. Membuat Mark meringis dan berteriak, namun ia tahan.
"Lagi Oppa ngapin ke kamar aku yang notaben-nya wanita, malam-malam begini?! Ambigu tau!" Rutuk Haechan kesal.
"Apakah makanan yang kau beli tadi masih ada?" Tanya Mark, menelusuri kamar Haechan.
"Untuk apa?! Aku gamau bagi ya sama Oppa!" Tanya Haechan dan menolak untuk membagi makanan-nya ke Mark.
"Kalau gamau bagi, yaudah berati tolong buatkan aku sesuatu di bawah. Aku sangat lapar." Pinta Mark.
Haechan menautkan kedua alisnya, kemudian terkekeh karena mendengar permintaan Mark. "Apa yang ingin Mark Oppa tawarkan pada-ku untuk ini? Oppa tau-kan, semua yang ada di dunia ini tidak gratis." Seru Haechan.
"Apapun asalkan kau mau membuat-kan aku makanan. Kau mau rumah ini kebakaran karena aku masak sendiri?" Ucap Mark.
"Tunggu sebentar." Ucap Haechan yang langsung menuju ranjangnya, guna mengambil ponsel-nya dan kembali lagi ke Mark.
"Aku akan bikin-kan. Tapi Oppa harus meminta dengan imut! Dengan aegyo!" Seru Haechan yang sudah standby membuka kamera ponsel-nya untuk merekam Mark. Ia juga telah menyalakan lampu kamar-nya hanya untuk merekam Mark.
"Chanie, yang lain aja ya. Jangan itu." Pinta Mark.
Sungguh! Mark sangat membenci kalau seseorang menyuruh-nya aegyo! Ah tidak! Mark membenci aegyo.
"Yasudah kalau tidak mau! Selamat kelaparan di tengah malam!" Ucap Haechan yang berniat untuk pergi, namun di tahan oleh Mark.
"Janji akan membuatkan aku makanan?" Tanya Mark lagu.
"Tentu saja! Oppa tidak percaya dengan-ku?!" Tanya Haechan kesal.
Mark menggelengkan kepalanya, lalu mulai membenarkan posisi-nya menjadi tegap.
"Aegyo apa yang harus aku lakukan?" Tanya Mark.
Haechan langsung menuju insta-nya, mencari filter nyanyian untuk aegyo.
"Ottoke song!" Seru Haechan, langsung memberikan video tutorial terlebih dahulu untuk Mark.
Mark meringis melihat itu. Itu terlihat menjijikan.
"Udah melihat-nya bukan? Jadi, tunggu apalagi!" Seru Haechan, mengambil ponsel-nya yang ada di tangan Mark. Lalu mulai membuka kamera insta-nya untuk merekam Mark.
"Oppa tinggal gerak aja plus lipscyng. Lagunya ada di sini." Seru Haechan yang mulai menghitung mundur, dari 3 sampai 1.
Mark langsung ber-aegyo, sesuai petunjuk tadi.
"Hana dul set!
Niga neomu joha
ottoke ottoke
niga neomu yeppeo
ottoke ottoke
narang manna bollae
eotteohke saenggakhae?
janmal malgo malhae
jeohdago jeohdago Uummacchh."Haechan tersenyum senang, langsung men-save video Mark yang tengah ber-aegyo.
Sedangkan Mark sedang menghela nafas-nya lega. Dirinya seperti terlahir kembali setelah melakukan aegyo yang menurut Mark menjijikan.
"Palli! Aku sudah lapar ini!" Pinta Mark, menarik Haechan keluar.
Haechan yang di tarik pun hanya mengikuti langkah Mark yang membawa-nya ke dapur.
Sampai di dapur, Haechan langsung memasak makanan untuk Mark dan juga dirinya. Sedangkan Mark duduk di kitchen bar yang tersedia.
Berkutat kurang lebih 10 menit, akhirnya masakan yang Haechan masak pun jadi.
"Oppa ambil saos sama minum aja. Biar makanan-nya Haechan bawa." Titah Haechan kepada Mark yang ingin mengambil makanan-nya.
Haechan langsung pergi ke meja makan, meletakan makanan-nya di atas meja, baru-lah ia duduk di kursi. Menunggu Mark yang datang membawa minum dan saos.
"Oppa Mian, aku hanya membuat nasi goreng kimchi plus daging dan sosis. Aku bingung mau masak apa. Soalnya di kulkas terlalu banyak makanan." Ucap Haechan kepada Mark yang baru saja duduk.
Mark tidak mengidahkan ucapan Haechan, ia lebih memilih untuk makan makanan-nya.
"Oppa! Pelan-pelan makannya! Nanti kese-"
*uhuk-uhuk* Mark tersedak makanan-nya sendiri, sebelum Haechan menyelesaikan ucapan-nya.
Haechan mendecak kesal, tangan-nya langsung memberikan Mark minum. "Kan Haechan sudah bilang! Kenapa susah banget sih di bilanginnya!" Rutuk Haechan kesal, seraya menepuk pelan punggung Mark.
"Ya habisan sudah tidak tahan lagi. Aku lapar banget." Ucap Mark yang sudah kembali netral.
"Sudah lebih baik?" Tanya Haechan yang di balas angguk-kan kepala oleh Mark.
"Cha! Kalau kayak gitu Mark Oppa yang cuci piring-nya! Haechanie mau tidur dulu! Udah kenyang, berarti udah waktu-nya bobo! Lagipula besok juga masih sekolah." Final Haechan, beranjak dari duduk-nya dan segera pergi meninggalkan area dapur, menuju kamarnya. Meninggalkan Mark sendiri di sana.
Mark langsung saja membaca piring kotor itu untuk segera di cuci, menaruh kembali piring itu ke rak piring, setelah mencuci piringnya, Mark langsung kembali ke kamarnya.
Hallo iya Sungchan?
---
Apa? Berangkat bareng?
---
Tapi jemput ya!
---
Call! Besok langsung masuk aja ke dalam.
Samar-samar Mark mendengarkan percakapan Haechan bersama Sungchan, ketika dirinya hendak ke kamar-nya.
"Sungchan? Sungchan yang adik kelas itu plus anak futsal?" Gumam Mark sejenak, lalu bergegas pergi ke kamar-nya.
Sampai di dalam kamar, Mark langsung membuka ponsel-nya. Mencari insta milik Sungchan.
"Haechan lagi dekat sama pria ini?" Tanya Mark yang tengah melihat foto Sungchan di insta-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE & SUN - MARKHYUCK
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK MARKHYUCK SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PA...