When it was good, it was bittersweet, honey
You made me sad 'til I loved the shade of blue
I know you don't want to talk to me, so this is
what I will do, maybe you're listening, so here's one last song for you
*
**
Sam smith- One last song
*****
Entah sihir apa yang pria itu, sejak kejadian di perpustakaan tadi siang keadaan jantung Joo Hyun masih tidak normal. Pria itu mempermainkan kesehatan jantungnya, ini tidak bisa dibiarkan batin Joo Hyun. Padahal sudah lebih enam jam yang lalu mereka berpisah, tapi ia tetap tidak bisa melupakan aroma maskulin pria itu. Suara berat dan hembusan nafas yang mengenai langsung leher dan pipi Joo Hyun sangat berbekas hingga saat ini. Ini gila batin Joo Hyun sekali lagi.
"Ia pasti sengaja" Joo Hyun bermonolog sendiri sambil memegang dadanya. Ia duduk di kasurnya sambil menyandarkan kepalanya di headboard.
Tiba-tiba pelayan pribadinya, Lee Eun Bi, memasuki pintu kamarnya dengan tergesa bahkan nafasnya tersengal.
Joo Hyun menatapnya heran, "Hei ada apa denganmu? Kenapa kau masuk tiba-tiba bahkan tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?" tanyanya bingung.
"Hoftt, huhh, Putri d-di luar a-ada Yang Mulia Ratu Cho Hana, i-ia sedang dalam perjalanan ke kamar Nonaa" jawab pelayan Eun Bi terbata-bata.
Joo Hyun terkesiap dari duduknya tanpa menangapi informasi dari pelayannya, ia bahkan langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, lalu Joo Hyun keluar kamar mandi dan dengan cepat menuju ke meja riasnya. Pelayan Eun Bi pun dengan sigap membantu Joo Hyun bersiap. Setelah dirasa cukup, Joo Hyun berusaha menetralkan nafasnya. Hingga tiba-tiba terdengar suara ketukan halus di pintu kamarnya. Joo Hyun dengan sigap membuka pintu itu sendiri. Refleks Joo Hyun membungkukkan tubuhnya sopan sambil menyambut Ratu Cho Hana yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum hangat.
Joo Hyun menahan nafasnya saat Ratu Cho Hana memasuki kamarnya, sedangkan Cho Hana menarik pelan lengan Joo Hyun untuk segera duduk di kasurnya. Bahkan Joo Hyun dipaksa merilekskan kedua kakinya, Ratu Cho Hana pun tanpa rasa canggung mengelus pergelangan kaki Joo Hyun.
"Seharusnya kau istirahat saja sayang" ucap Ratu Cho Hana pada Joo Hyun yang bengong dengan tindakan tiba-tiba ini. "Apakah kakimu yang terkilir kemarin masih sakit?" tanyanya pada Joo Hyun.
"A-ah s-ssudah tidak terlalu sakit lagi yang Mulia Ratu" jawab Joo Hyun canggung sambil menahan tangan wanita itu yang masih mengelus kakinya. Ia merasa tidak sopan pada wanita yang notabenenya seorang Ratu dari kerajaan lain.
"Tidak apa-apa sayang, dan satu lagi jangan panggil aku seperti itu, panggil saja aku eomma" ucap Cho Hana tersenyum hangat pada Joo Hyun.
Pelayan yang melihat momen ini pun menundukkan kepalanya, bahkan mereka memilih pergi keluar kamar setelah berpamitan sopan kepada keduanya. Mereka takut mengganggu ruang privasi antara calon mertua dan calon menantu tersebut.
Jujur saja Joo Hyun merasa tersentuh dengan tindakan hangat yang dilakukan oleh wanita yang nantinya akan menjadi mertuanya ini, bahkan ibunya pun tidak pernah memberikan perhatian seperti ini padanya. Seolah tidak dapat ditahan lagi air mata Joo Hyun menetes, Joo Hyun dengan cepat menghapusnya sebelum Cho Hana melihatnya. Tapi terlambat, wanita itu sangat peka terhadap apa yang dirasakan oleh Joo Hyun. Dengan cepat Cho Hana bertanya, "Apakah aku malah membuat kakimu semakin sakit sayang?" tanya Cho Hana panik yang langsung dijawab gelengan oleh Joo Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Don't Have To Go
RomanceSebuah hubungan antara kekuasaan, cinta dan sahabat yang menyatu dan saling memperebutkan satu sama lain, hingga akhirnya kepergian adalah pilihan yang tepat.