13.PINDAHAN

27 6 0
                                    

VOTE AND COMMENT

°°°

13. Pindahan

"KEREN LO, UDAH DAPET BINI AJA LO" Pekik Candra histeris.

Pandu tersenyum tipis. "Lo kapan ndra?"

Candra cowo itu hanya cengegesan kuda tidak tahu harus menjawab apa.

"Malam pertama gimana Pan? Aman kan?" Ucap dika tersenyum remeh.

"Am--"

"PANDU!"

Ucapan Pandu terputus saat mendengar teriakan melengking dari Airish. Gadis itu lah yang memanggilnya.

Pandu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Tentu dia Takut dengan istrinya ini. Pasalnya tadi sebelum berangkat sekolah 'Pandu tidak sengaja menyenggol air dan alhasil air itu tumpah dimeja mengenai Buku jawaban matematika Airish. Mampus!.

"Kenapa sayang?" Tanya Pandu pura-pura tidak tahu. Semua Teman Pandu hanya diam menatap Datar Kedua insan itu yang sekarang telah sah menjadi Suami istri.

"Jangan Pura-pura nggak tau Lo!"

"Nggak tau?" Tanya Pandu Mengerutkan dahinya.

"Pandu gue serius!" Sorot mata yang Airish punya ia tunjukkan kepada Pandu yang notabenya suami sah nya itu.

"Ini" Airish menunjukan buku Matematikanya. "Lo kan yang numpahin"

"Gue?"

"Iya, Elo kan?" Tunjuk Airish menyipitkan matanya.

"Buktinya mana? Fitnah Lo"

Airish memang tidak ada bukti. Tapi dirinya yakin seratus persen pasti Pandu yang telah membuat ulahnya. Karena tadi waktu dia selesai mandi Buku Itu sudah basah. Ia mencari keberadaan Pandu disetiap ruangan. Namun Cowo itu tidak ia temukan.

"Terus tadi kenapa lo ninggalin gue?!" Airish melirik Sinis Pandu.

"Lo lama mandinya"

"Ngeselin banget sih" Gadis itu pergi meninggalkan kantin. Pandu hanya membiarkan Istrinya itu Kesal sendiri.

"Gila lo, istri lo itu Kejar lah, Bego!" Iyan menggeplak punggung Pandu pelan.

"Biarin aja"

"Ala sia boy-boy" Raden menggelengkan, kepalanya tak habis pikir oleh sifat sahabatnya atau juga boss nya sendiri.

Brak

"BANGSAT, KALO GUE NGGAK DAPET JATAH GIMANA NANTI MALEM?!"

°°°

"AIRISH!"

Langkahnya terhenti saat ada pekikan keras. Ia menoleh saat mendapati Pandu berlari kecil Kearahnya.

Airish membiarkan cowo itu dibelakang sana. Dia berbalik dan terus berjalan.

"Sayang"

PANDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang