15.MAU DEBAY

31 5 0
                                    

Vote and Comment.

°°°

15.Mau debay.

"APA?!"

"PANDU UDAH NIKAH?!"

Jessica. cewe itulah yang berteriak. Dirinya kaget saat mendapati info Jika cowo yang selama ini ia idamankan sudah pergi meninggalkan nya.

"Sabar ya jess" Ucap Dinda salah satu sahabat nya atau sama juga anak buah Jessica.

"Kok Pandu jahat banget sih? Hiks" Jessica mengambil tisu yang berada diatas meja kantin. Lalu ia mengelap air mata yang entah kapan datangnya.

"Heh, Centil" Lala datang bersama vita.

"Apa?!" ketus Jessica tidak peduli.

"Aduh kasian ya, Jadi sadgirl" Lala tertawa Bahagia, begitupun lala.

"Heh diem lo berdua. Nggak liat apa 'Princess kita lagi sedih?" Sembur Mia anak buah Jessica sekaligus Sahabatnya.

"Ha Ha Ha Ha" Lala tertawa garing "Aduh nggak lihat" Lala yang mendengarnya pun lantas sudah tertawa hambar.

"Pantes nggak lihat, orang Lo buta, sorry gue nggak suka orang buta" Sindir Dinda Tersenyum bangga.

"Ih ada suaranya nggak ada orang nya, Maaf ya, Gue alergi cewe centil kaya lo Pada" Lala menunjuk satu-persatu circle Jessica kemudian ia Melanjurkan lidahnya keluar. Bak orang jijik.

"Gaya doang keren, Hati murahan eww!" Ucap vita mengibaskan rambutnya. Kemudian mereka berdua Pergi meninggalkan kantin ini.

"AWAS YA LO PADA!" Pekik Jessica keras kepada Lala dan juga Vita yang sudah menjauh.

"PANDU NGGAK PEKA! PANDU JAHAT SAMA JESS! HUWA! MAMI!" Jessica menangis kencang. Sontak semua orang yang berada dikantin melihat kearah Jessica risih.

"Aduh incess, kalo mau nangis jangan disini atuh" Larang mak ratih.

"Emak nggak tau apa-apa, sakit mak jadi incess" Jessica memukul dadanya sendiri.

Mak ratih meng-garuk tengkuknya yang tidak gatal, masalahnya dari tadi Jessica banyak sekali membuang-buang tisu Kantin. Bisa-bisa rugi besar nantinya.

Sudah lah biarkan saja Jessica itu menangis. Mak ratih lebih baik melanjutkan aktivitasnya mengelap meja-meja yang ada dikantin.

Jessica melihat keambang pintu. Itu Pandu dan dua Anak buahnya. Segera ia berdiri dan menghampiri Pandu.

"HUWA! PANDU!" rengeknya sambil memeluk tubuh Pandu dari depan.

Pandu tidak membalas pelukan nya, ia mengernyit bingung saat Jessica berlari dan langsing memeluk tubuhnya.

Cowo itu menoleh kearah Raden dan Candra secara berdampingan, kedua sahabatnya itu mengedikan bahunya tak acuh.

"Jess, Lepasin nggak?" Pinta pandu, Jessica menggeleng cepat 'cewe itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Lepasin budek, Lo Nggak denger apa Pandu bilang? Wuu! Centil" ejek raden.

PANDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang