1.3 Helloween

994 116 0
                                    

YN terbangun oleh bau lezat labu panggang yang menguar di koridor-koridor. Padahal Susan membangunkannya sejak pagi-pagi sekali, sebelum wangi labu panggang itu menyeruak.

"YN, ayo bangun kelas transfigurasi akan dimulai dalam lima belas menit." Susan Bones menarik paksa selimut yang menutupi tubuh YN.

YN terperanjat kaget. "15 menit? Mengapa tidak membangunkanku lebih awal?"

Susan menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya, "Aku berusaha membangunkanmu sejak satu jam yang lalu. Tapi kau bahkan tidak bergerak sama sekali, aku sampai menyentuh hidung dan perutmu untuk memastikan bahwa kau masih bernafas."

YN tersenyum lebar setelah mendengar omelan Susan lalu berkata, "Terima kasih, teman baikku. Kau bisa pergi lebih dulu, aku akan menyusul secepatnya."

Kelas transfigurasi baru saja selesai, YN terlambat lima menit, namun ia berhasil lolos dari hukuman karena Profesor McGonagall baru memasuki kelas lima menit setelah YN.

***

"Malfoy?" YN memanggil, matanya menatap bayangan langit di air danau hitam. Draco duduk di sampingnya, melakukan juggling dengan tiga buah apel hijau dengan punggung bersandar pada pohon besar di belakangnya.

"Hm?"

Draco berhenti memainkan apelnya karena YN tidak lagi bicara setelah memanggil namanya. "Ada apa?"

Gadis itu membuang nafas berat, matanya masih menatap air danau. "Apa menurutmu ... keluargaku ... keluarga Lockwood menyayangiku?"

Draco adalah satu-satunya teman yang tahu bahwa YN bukanlah keturunan keluarga Lockwood. Selama ini keluarga itu memperlakukan YN dengan baik, sangat baik. Tapi YN tak pernah sekalipun mendengar mereka mengatakan 'aku/kami mencintaimu' atau 'aku/kami menyayangimu'. Ia tak pernah tahu siapa orangtua kandungnya. Mr dan Mrs Lockwood melarangnya menanyakan hal itu tanpa memberi alasan yang jelas.

"Aku tidak tahu, mungkin ... ya. Mereka menjagamu hingga hari ini, memperlakukanmu dengan baik, bukankah itu pertanda bahwa mereka menyayangimu?"

YN mengangguk lemah. "Mereka tidak pernah lagi mengirim surat. Sejauh ini aku hanya menerima satu. Apa mereka kecewa karena aku seorang Hufflepuff?"

Draco hanya diam, ia tidak tahu jawaban untuk pertanyaan itu. Namun jika ia mengambil jawaban dari sudut pandang keluarga Malfoy, jelas orang tuanya kecewa. Selama bertahun-tahun keturunan keluarga Lockwood menjadi Slytherin sama seperti keluarga Malfoy. Tapi jika mengingat YN bukanlah keturunan keluarga Lockwood harusnya Mr. dan Mrs. Lockwood tidak kecewa.

"Apa kau juga malu berteman denganku?" tanya YN lagi.

"Itu pertanyaan yang sulit." Draco membenarkan posisi duduknya. Ia menatap YN yang juga sedang menatapku.

"Aku tidak tertarik untuk bergaul dengan anak-anak Hufflepuff."

YN mengalihkan pandangannya dari Draco. "Begitu ya," ia bergumam.

"Tapi kita sudah lama berteman. Aku kira ... tidak masalah jika itu adalah kau."

YN tersenyum tipis, kembali menatap Draco dengan mata berbinar. "Kau akan tetap menjadi sahabatku 'kan? Kau mengenalku lebih baik dari teman-temanku yang lain, aku harap kita bisa tetap berteman sampai kapan pun."

"Tidak ada jaminan yang pasti untuk itu."

***

Aula Besar di dekorasi seribu kelelawar hidup yang beterbangan di dinding dan langit-langit. Draco dan Theodore sedang mencari YN ketika Profesor Quirrell terburu-buru masuk Aula, turbannya miring, wajahnya diliputi kengerian. Semua anak mengawasinya ketika dia tiba di kursi Profesor Dumbledore, bersandar lemas ke meja, dan berkata dengan tersengal-sengal, "Troll, di ruang bawah tanah, saya pikir Anda harus tahu."

D. Malfoy x Reader: We are Different [Slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang