2.4 Quidditch

506 78 4
                                    

Profesor Lockhart membacakan paragraf dari salah satu bukunya tentang manusia serigala, dan kadang mempraktekkan bagian yang paling dramatis. Sesekali ia meminta seorang anak untuk maju dan memperagakan sebuah peran.

"Aauuuu..."

"Lolongan keras yang bagus, McMillan. Persis. Dan kemudian, kalau kalian percaya, aku menyerang seperti ini-" Lockhart memperagakan gerakan membanting.

Bel berbunyi dengan nyaring, berhasil menghentikan Lockhart dari pertunjukkan lakonnya. "PR kalian adalah membuat puisi tentang kejadian aku mengalahkan manusia serigala Wagga Wagga! Puisi terbaik akan mendapatkan hadiah buku Aku yang Ajaib dengan tanda tanganku." Lockhart berteriak memberitahu semua anak di kelas itu meskipun satu per satu dari mereka sudah mulai meninggalkan ruangan.

"Besok pertandingan pertama Quidditch musim ini, Gryffindor lawan Slytherin. Kalian akan menonton?" YN bicara pada Hannah dan Susan ketika mereka berjalan di koridor.

"Tentu saja, kita tak boleh melewatkannya, YN. Pertarungan pasti sangat sengit, terutama Harry dan Malfoy sebagai seeker," Susan berucap antusias.

"Tim mana yang akan kalian dukung?" Hannah bertanya.

"Tentu saja Gryffindor," Susan menjawab dengan cepat. "Apa mungkin kita mendukung Slytherin?" tanyanya penuh keengganan.

"YN bagaimana de--" Hannah berhenti karena seseorang menyela obrolan mereka.

"YN!" Theodore Nott memanggil.

"Theo? Ada apa?" YN bertanya dengan ramah.

"Bisakah kita bicara?" Pinta Theo.

"Oh, ya..." YN melihat kedua temannya bergantian, namun mereka hanya mengedikkan bahu. "Baiklah--- kalian bisa pergi lebih dulu, aku akan menyusul nanti."

----

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya YN pada Theo setelah mereka berada di halaman.

"Apa kau bertengkar dengan Malfoy?"

YN berpikir sejenak. Ia tak bertengkar dengan Draco. Mereka hanya terlibat obrolan singkat sebelum akhirnya berhenti untuk bicara satu sama lain.

"Aku tak tahu harus memberikan jawaban seperti apa. Draco mengatakan bahwa aku tak perlu lagi berharap untuk menjadi temannya."

Theo mengangguk paham dan berkata, "aku tak mengerti mengapa ia tiba-tiba bersikap seperti ini padamu."

"Begitupun aku. Tapi kau tak perlu khawatir. Biarkan saja semuanya berjalan seperti seharusnya. Aku tak ingin memaksa siapapun untuk bertahan di sisiku jika ia tak menginginkannya." YN tersenyum, meyakinkan Theo bahwa dirinya baik-baik saja.

"Apa kau akan tinggal untuk libur musim dingin tahun ini? Kudengar, Malfoy berencana untuk tinggal."

"Aku akan menyurati orang tuaku. Jika mereka tetap sibuk, mungkin aku akan tinggal."

----

Hari Sabtu, hampir pukul sebelas, seluruh sekolah mulai menuju ke stadion Quidditch. Cuaca mendung, suara gemuruh menggelegar. YN merapatkan jaketnya dan berlari kecil menyusul teman-temannya yang berjalan di depan. Ia berhasil menerobos ke barisan penonton terdepan.

Ketika tim Gryffindor keluar menuju ke stadion, terdengar sambutan meriah, sorakan dan teriakan untuk menyemangati mereka. Gryffindor mendapatkan dukungan dari Ravenclaw dan Hufflepuff yang ingin sekali melihat Slytherin kalah, tetapi anak-anak Slytherin juga ber-wuu-wuu dan bersorak keras.

D. Malfoy x Reader: We are Different [Slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang