Four

97 10 0
                                    

Malam itu Naga dan Eris akhirnya menonton bersama di bioskop. Eris terkejut saat tahu kalau Naga membohonginya. Ternyata, mereka menonton film horor.

Tak ada hal lain yang bisa dilakukan Eris. Dia hanya menjerit ketakutan sambil menutup matanya. Tangannya menjatuhkan popcorn yang seharusnya ia nikmati saat menonton.

Berada di puncak film, Eris semakin ketakutan. Tanpa sadar, dia memeluk Naga. Pelukan itu sangat erat dan membuat jantung Naga berdegup kencang. Sebaliknya Eris semakin ketakutan. Dia tidak berani membuka matanya.

"N-Naga, aku takut," Eris meneteskan air mata. Dia ingin menangis, "kau jahat!"

"Aku minta maaf, Eris. Tapi tenang saja! Jangan takut, ya? Nikmati saja film ini."

Eris malah menangis, "Keterlaluan ... Ayo, kita keluar dari sini!"

"Filmnya belum selesai,"

"Ayolah!! Aku takut!!"

Naga membalas pelukan Eris, "aku sudah memelukmu. sekarang jangan takut, ya? hantu itu tidak akan mengganggumu selagi aku bersamamu." Naga mengatakan itu sambil tersenyum.

Eris terisak dan kemudian mengangguk.

Dalam hatinya Naga membatin, "ah ... ini pertama kalinya Eris memelukku. lucu sekali."

***

Sementara itu, Lucky menemui Hammy di restoran untuk berkencan.

"Eh, Lucky?" Hammy menyambut kedatangannya

Lucky mengangguk, "kau sudah lama menunggu?"

"Kau terlambat 13 menit." Hammy tersenyum dan kemudian memeluk Lucky.

"Maaf membuatmu menunggu selama itu." Lucky membalas senyuman Hammy.

"Tidak apa-apa. Lain kali usahakan datang tepat waktu. Ya?" Hammy kemudian melepaskan pelukannya.

"Aku janji, tuan putri!" ucap Lucky sambil mencubit pipi Hammy.

"Baiklah,"

***

Film berakhir, Naga dan Eris akhirnya keluar dari bioskop itu. Eris pun bisa bernafas lega.

"Kau tidak apa-apa, kan?" Naga menatap Eris.

Eris tersenyum, "Naga ..."

"Ya?"

PLAK!!!

Tanpa aba-aba Eris menampar pipi Naga.

"Awas jika kau membohongiku lagi!"

Naga hanya tersenyum. Entah apa arti tamparan itu baginya. Dan kini, Eris menjauhi Naga.

"Lain kali kita nonton lagi, ya?" teriak Naga.

Eris tidak menjawab.

"Kau mau ku antar pulang?!" Naga kembali berteriak.

"Tidak usah!!"

"Baiklah ..."

Naga bergumam, "ini adalah malam paling spesial dalam hidupku."

***

Makan malam kali ini terasa berbeda bagi Hammy. Lucky yang terus saja diam seperti sedang memikirkan sesuatu membuat Hammy curiga.

"Sayang,"

Lucky tak merespon.

"Lucky?"

Lagi-lagi Lucky tidak menjawab.

"Hey, sayang!"

" Eh? I-iya?" Lucky terkejut dan kemudian melihat Hammy.

"Kamu kenapa? Dari tadi kau diam terus."

" Ti-tidak ... aku hanya," Lucky menggantungkan kalimatnya.

"Apa kau punya masalah?" Hammy seperti ingin menginterogasi kekasihnya itu.

"Apa maksudmu? Aku baik-baik saja, sayang!" Lucky tersenyum untuk meyakinkan Hammy.

"Kau yakin?"

"Iya! Aku baik-baik saja kok!"

"Jangan berbohong!" Hammy cemberut.

"Untuk apa aku berbohong pada tuan putri?" Lucky mencubit pipi Hammy. "Ayolah, jangan cemberut begitu. Nanti cantiknya hilang."

Hammy mengangguk dan kemudian tersenyum.

Lucky menatap wajah Hammy. "Nah, itu baru bagus! Kau sangat cantik jika tersenyum seperti itu."

"Aku memang cantik." jawab Hammy bercanda.

Perlahan, Lucky mendekat ke arah Hammy. Menatap sepersekian detik matanya, lalu menciumnya.

To be continued

Terjebak?Where stories live. Discover now