Eleven

45 5 0
                                    

Beberapa hari yang lalu ...

"Dengar!" Umika memojokkan Lucky di dinding. "Aku tahu semua tentang dirimu."

"Kau mau apa? Hah?" Lucky kesal. Dia mendorong Umika.

"Aku tahu bahwa kau adalah pelaku pembunuhan laki-laki bernama Stinger itu, bukan?"

Lucky terdiam sesaat. "Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti!"

"Jangan berbohong lagi. Aku adalah Umika yang lebih pandai darimu. Apa kau berani membohongiku?"

"Aku tidak tahu kau mengatakan tentang apa." Lucky mencoba menyembunyikan kebenarannya. Tetapi, Umika malah memojokkan dirinya.

"Ya. Kau adalah seorang pembunuh. Bukan begitu?"

Lucky hanya diam.

"Jujur saja! Aku punya buktinya!"

Lucky menunduk. Dia tak berani mengucapkan kata-kata.

"Ayolah ... apa susahnya berkata jujur?"

"Ya! Aku adalah seorang pembunuh! Aku yang telah membunuhnya! Aku adalah pembunuh ... aku pembunuh!" Lucky akhirnya mengakui kejahatannya pada Umika.

Umika tertawa terbahak-bahak. "Kenapa kau tidak jujur saja dari tadi?"

"Apa maumu? Apa kau akan membawaku ke penjara? Silakan!"

"Tidak! Kau beruntung sekali sesuai namamu. Aku ingin menawarkan sesuatu untukmu."

"A-apa itu?"

Umika menyeringai kecil. Mengangkat dagu Lucky dengan jarinya. Dia terdiam sesaat memikirkan sesuatu.

"Jika kau tidak ingin masuk penjara, maka aku punya satu penawaran untukmu."

"Penawaran apa?"

"Kau mau jadi pacarku?" tanya Umika yang mengejutkan Lucky.

"Pacar? Maksudmu?"

"Ya. Jika kau pacaran denganku, maka kau akan selamat. Kau akan lepas dari hukuman itu jika kau bersedia menjadi pacarku! Aku tak akan memberitahu kalau kau pembunuhnya."

"Tidak! Aku punya seorang pacar!Bagaimana mungkin aku mengkhianatinya!"

Umika mengangguk. "Baiklah. Kau pilih kesetiaanmu pada pacarmu? Atau hidupmu sendiri?!" tanya Umika dengan suara menakutkan.

"Aku, aku lebih ... ah, apa kau sengaja menjebakku?"

"Hey, dengar! Hubungan kalian berdua itu tidak akan lagi gunanya jika kau masuk penjara nanti." Umika melangkah menjauhi Lucky. "Lagipula aku butuh bantuanmu untuk menolongku dari seseorang."

"Apa maksudmu?"

"Kau ingin tahu?" Umika tersenyum kecil.

"Ya. Jika itu berkaitan dengan semua ini." jawab Lucky dengan anggukan kepala.

"Kau tahu siapa Kairi?"

Sementara itu, Tsukasa tak sengaja mendengar semua perbincangan Lucky dan Umika di ruangan tersebut. Dia menggigit bibirnya lalu terpikir akan sesuatu.

***

Suatu hari, Keichiro yang ingin menjemput sang kekasih dari mall terkejut melihat Tsukasa-nya jalan dengan laki-laki, yaitu  Lucky. Anehnya, mereka juga sangat romantis. Seperti Umika dengan Lucky.

"Hey!" Keichiro emosi dan langsung menarik kerah baju Lucky.

"Keichiro! Apa yang kau lakukan?!" Tsukasa marah.

"Tsukasa! Apa maksudnya semua ini?Belaian dan pelukan yang aku lihat tadi, jelaskan padaku!"

"Bukan apa-apa." jawab Tsukasa singkat.

"Bukan apa-apa bagaimana? Aku ini tunanganmu. Aku tidak ingin kau mesra dengan lelaki lain selain aku!"

"Dia pacarku!" Tsukasa mengejutkan Keichiro. Semuanya hening sesaat

***

" Pacar? Apa maksudmu? Dia pacarmu?"

Tsukasa mengangguk.

"Pacar? Pacar katamu!" teriak laki-laki yang memiliki tahi lalat di wajahnya itu.

"Ada apa? Kau terkejut? Kau marah?"

"Jangan main-main, Tsukasa! Kita ini sebentar lagi menikah!"

"Dan kita masih belum menikah. Apa salahnya jika aku mencari laki-laki lain untuk bersenang-senang?"

"Kurang ajar!" Ingin sekali Keichiro menampar pipi Tsukasa, tapi dia berusaha menahannya.

"Tampar saja!" teriak Tsukasa.

"Kenapa ... kenapa? Hah? Salahku apa padamu? Kenapa kau mempermainkan aku seperti ini?"

Tsukasa diam.

"Kenapa kau tega melakukan semua ini padaku? Aku salah apa padamu?" Keichiro benar-benar marah.

"Kau tidak salah! Hanya saja aku tidak mencintaimu lagi!"

"Oh ... Cinta? Jadi, selama ini kau hanya menganggap hubungan kita main-main?"

"Terserah!!!" Tsukasa pergi menggandeng Lucky yang dari tadi hanya diam.

"Hah, begitu mudahnya kau mempermainkan cinta, Tsukasa!" teriak Keichiro.

Keichiro bergumam, dia menarik nafas dalam-dalam. "Jangan pernah kembali lagi padaku! Jangan pernah!"

Terjebak?Where stories live. Discover now