Xiang Ge share a link!Kening gue mengernyit saat tiba-tiba mendapat notifikasi WeChat dari Haoxiang yang mengirimkan sebuah link secara tiba-tiba. Karena penasaran, gue langsung membuka link itu.
Yang pertama muncul di layar ponsel gue adalah sebuah aplikasi resmi lagu-lagu yang menjadi tempat para komposer atau penyanyi merilis lagu mereka. Dan yang muncul adalah sebuah lagu dengan cover berwarna biru gelap dan bayangan seorang laki-laki.
Title : For You
Singer & Composer by Oliver Yan.
"This song is dedicated for my little sister."Gue semakin bertanya-tanya membaca judulnya. Langsung saja gue menekan tombol play musiknya, dan lagu itu pun berputar.
Benar saja, suara yang muncul adalah suara Haoxiang. Suara berat khas miliknya bernyanyi dengan merdu di awalnya, sangat lembut, lalu menjadi kontras saat Haoxiang menyanyikan bagian rap. Haoxiang benar-benar penuh kejutan.
Sambil mendengar lagu itu, gue membaca lirik lagunya. Artinya sangat manis, kelewat manis sampai gue merasa salting, terharu, senang, dan lain-lain. Tidak menyangka akan dibuatkan sebuah lagu oleh Haoxiang. Lagunya juga bagus banget, dari awal dengar gue udah langsung jatuh cinta sama musiknya.
"For you, for you, this song for you."
Lirik manis itu terus berjalan. Di dalamnya tidak hanya ungkapan manis Haoxiang ke gue, ada juga beberapa curahan darinya. Tentang dia yang merasa kesepian, merasa tidak punya siapapun, tentang masa lalunya yang kelam. Tanpa sadar, gue menitikkan air mata, merasa terlarut dalam lirik lagu itu. Teringat betapa beratnya hidup Haoxiang sejak kecil, hidup di keluarga broken home, sejak kecil harus dipaksa dewasa menerima keadaan. Dia orang yang hebat. Gue sangat bangga dengan Haoxiang yang masih bisa menghindari dirinya dari hal-hal buruk untuk mengalihkan rasa kesepiannya seperti yang dilakukan anak-anak broken home yang sering gue temui.
Lagu itu diakhir dengan kata "For you,". Gue melepaskan earphone, terdiam beberapa saat sambil tidur telentang di atas kasur. Setelah beberapa menit, gue beranjak bangun menuju kamar Haoxiang yang berada di seberang kamar gue. Tentu saja untuk memberikan ucapan terima kasih kepadanya.
Pintu dibuka begitu gue ketuk, menampakkan suasana kamar Haoxiang yang gelap karena cat kamarnya yang berwarna abu-abu.
"Kenapa?" Tanyanya.
Tanpa menjawab, gue menubrukkan dirinya dengan pelukan erat. Haoxiang terdiam saat dipeluk tiba-tiba oleh gue.
"Xiexie, Xiang Ge. Lagunya bagus banget, aku suka lagunya bahkan dari awal intronya. Xiexie udah buat lagu sebagus itu, semuanya bagus. Musik, lirik, rap, itu bener-bener lagu terbagus yang pernah aku denger."
Haoxiang terkekeh, dia mengelus-elus kepala gue pelan, setelah itu melepas pelukan kita berdua dengan lembut.
"Bukeqi." Dia tersenyum. "Jangan nangis. Muka lo jadi jelek banget."
Gue mendengus, menghapus air mata yang tersisa di pipi.
"Dah sana siap-siap, bentar lagi Junlin datang."
"Hah? Mau ngapain?!" Tanya gue panik.
"Mau ngajak ngedate. Dia izin duluan ke gue."
Ngomong-ngomong, Haoxiang kembali memakai lo-gue karena merasa tidak terbiasa dengan aku-kamu. Gue juga gak keberatan, toh lebih bagus Haoxiang pakai lo-gue. Sama-sama udah terbiasa sih.
"Lah kok dia izin sama Gege? Bukannya harusnya ajak dulu?" Tanya gue bingung.
"Ya dia izin dulu ke gue lah, itu baru namanya gentleman. Kalo sama lo mah tinggal diajak pas udah sampe sini. Biar gak lama dandan."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟏𝟒 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐲𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐨𝐱𝐢𝐚𝐧𝐠
Fanfiction(finished) Setahun menjadi adik tiri Haoxiang tidak berpengaruh apapun dengan Yixia. Dia tetap seperti merasa menjadi anak tunggal karena Haoxiang tidak peduli dengannya. Laki-laki itu belum menerima keberadaannya dan Mamanya. Belum juga bisa berdam...