"kamu dari mana?" nanon bertanya sambil mengusap rambutnya menggunakan handuk, dia baru saja selesai mandi dan melihat chimon yang baru saja memasuki kamar
chimon mengangkat ponselnya, "nelfon mama"
"mama kamu bilang apa?" nanon memperhatikan chimon yang meletakkan ponselnya dan berjalan kearahnya, membantu nanon untuk mengeringkan rambut
"mama marah marah karena udah masak banyak, terus katanya kamu mau dijewer"
nanon menunjuk dirinya sendiri tanpa suara membuat chimon mengangguk, "aku bilang kalo kamu keseleo waktu latihan trus mama bilang mau jewer kamu karena ga hati hati"
nanon tersenyum, kekasihnya ini memang selalu menggunakan alasan yang bersangkutan dengannya, "kamu itu kebiasaan bilang gitu, kalo aku keseleo beneran gimana?"
chimon hanya menyengir menunjukkan deretan gigi rapi nya, imut
drett... drett....
"chi tolong ambilkan ponselku, di nakas"
chimon mengangguk, ponsel nanon berdering dan yang paling membuatnya terkejut adalah nama kontak dari sang penelepon.
"siapa chi? mana ponselku? kenapa diam?"
chimon mengerjap
"kak ohm"
pikirannya tiba tiba kalut, semua hal yang keluar dari mulut pluem tadi beriringan dengan tohokan di dadanya, perasaannya tidak enak.
nanon mengambil ponselnya kasar dari tangan chimon, dan keluar begitu saja. chimon hanya melihat raut wajah khawatir dari pria itu
semenit kemudian nanon kembali ke kamarnya, berganti pakaian dengan tergesa gesa. chimon tau, matanya sembab.
"mau kemana malam malam begini?" pertanyaan chimon mampu menghentikan langkah nanon dan menghampirinya
"aku mau pergi ke-"
"kakak mau bilang ketemu kak ohm lagi?urusan lapangan lagi?" potong chimon cepat, matanya terlihat berkaca kaca
"chi aku mohon ini penting" suara nanon terdengar parau, baru kali ini dia melihat nanon terlihat sangat putus asa.
"buat apa kamu mohon mohon ke aku kalo kamu akan tetep temuin dia?" tanya chimon tanpa menggunakan embel embel kakak
nanon menarik rambutnya kasar, dia terlihat sangat frustasi "tolong mengerti chi!!"
"memangnya aku pernah tidak mengerti kamu?! kamu selalu lakuin segalanya semau kamu! kamu gak pernah mikirin aku! kamu terlalu jahat dan aku terlalu bodoh! kamu denger? aku bodoh!!"
"apa kamu tidak akan menjelaskan dulu ke aku? hatiku sakit." ucap chimon karena nanon hanya diam seolah memang melakukan kesalahan yang besar
nanon mengusap air matanya, mungkin sudah saatnya dia berkata sebenarnya. dia sangat tidak sanggup melihat orang yang dicintainya menderita seperti itu
nanon menarik nafas panjang, dia menghapus air mata yang mengalir di pipi chimon. mata pria mungil itu menatapnya penuh penasaran
"maaf"
entah kenapa bibirnya terasa kelu, suara nya seakan tercekat. nanon berlutut di depan chimon
"maaf chi maaf"
"bagaimana aku bisa memaafkan kamu jika aku tidak tau apa kesalahanmu?" ucap chimon menatap nanon yang berlutut padanya tanpa berniat untuk menyuruh pria yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
BestfriendToBoyfriend || namon ✓
Fanfictionudahlah baca aja, terlalu aneh kalo dikasi deskripsi 🙂 banyak emmm