[07]

832 69 5
                                    

nanon mengejapkan matanya, dia meraih jam weker yang berdering di atas nakas. nanon meraba kasur sebelahnya, tapi kosong? chimon tidak ada di tempat tidurnya

"chiii" nanon mendudukkan tubuhnya, jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. tidak mungkin chimon sudah bangun, chimon adalah tipe orang yang suka tidur

"chimon" panggil nanon sekali lagi setelah keluar dari kamar mandi, dia mencuci wajah.

"ngapain jam segini udah di dapur, sayang?" ucap nanon setelah menemukan chimon yang sedang berkutat dengan beberapa wortel dan pisau. dia memeluk tubuh chimon dari belakang, sehingga chimon hampir terkena pisau karena terkejut

"kak nanon"

nanon menatap mata chimon tajam, tangannya memegang pisau yang hampir menggores jari chimon

"kalau tadi kena gimana? hati hati chimon" nanon merubah tatapannya dari tajam menjadi khawatir, dia sangat takut chimon akan melukai tangannya sendiri. terutama pisau yang digunakan chimon adalah pisau yang baru diasah dan sangat tajam

"maaf, tadi aku kaget karena kakak peluk aku trus manggil sayang" cicit chimon menundukkan kepalanya

"yaudah emang salah aku sih, emang kamu mau masak apa?"

chimon kembali menatap wajah nanon, nanon masih dengan posisi memeluk tubuhnya dari belakang. "aku mau buatin kakak spaghetti"

"emang bisa? motong wortel aja masih kena jari" ejek nanon melepaskan pelukannya

"ihhh namanya juga belajar. aku kan juga mau masakin pacar aku" balas chimon memelankan kalimat terakhirnya, tapi masih didengar oleh telinga nanon

nanon mengulum senyumnya, dia mengacak rambut chimon gemas, "manisnya cinta nanon korapat ini"

"ihhh kak nanonn! jangan gitu aku malu" kesal chimon dengan wajah merah nya

"imutnya kalo lagi malu"

"mending kakak mandi deh, kalo kakak disini nanti masakan ku gak mateng mateng. nanti kakak laper lho" ucap chimon menunjukkan jari telunjuknya lucu

nanon menarik pinggang chimon lalu menggigit leher chimon pelan, "kan aku bisa makan kamu. nanti kenyang"

"kak nanon! sana jangan deket deket chiii" rengek chimon berusaha melepaskan dirinya dari nanon

"cium dulu, satu ciuman satu perintah"

chimon mengecup bibir nanon sebentar, "udah lepasinnnn"

"itu namanya bukan ciuman sayang" ucap nanon lalu melumat bibir chimon rakus

"nghhh kakk cukup" chimon melepaskan tautan bibir mereka dengan nafas yang tidak teratur, dia mengakui nanon pandai dalam hal seperti ini. tapi niat chimon sekarang adalah membuatkan nanon makanan, bukan bercinta dengan nanon

nanon terkekeh lalu melepaskan chimon, "cepet masaknya, aku laper" ucapnya mengedipkan sebelah matanya lalu pergi begitu saja

"kok gue jadi merinding ya?" tanya chimon pada dirinya sendiri sebelum kembali berkutat dengan bahan masakannya

#7777777#

saat ini nanon dan chimon sudah selesai memakan sarapannya, nanon telah pergi ke kamarnya untuk mandi, sedangkan chimon memilih menonton televisi di ruang tamu

"chi, aku mau pergi dulu. ada latihan sampai jam 5 sore"

"yah aku dirumah sendiri dong kak?" tanya chimon memutar badannya kebelakang, dapat dia lihat nanon yang sudah tampan dengan jersey bola kebanggaannya

"jangan kemana mana, nanti setelah aku pulang kita kerumah kamu" nanon mencium kening chimon dari belakang, menepuk pipi chimon pelan

"au? padahal aku pengen keluar sama pluem" chimon mengerutkan keningnya kesal

"pluem siapa?"

"teman ku kak, yang sekolah nya beda sama aku"

nanon mangut mangut, "yang kata kamu mirip aku itu? tapi lebih imut sih"

"ihhh kak nanonn, imut aku lah" chimon tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi rapi nya

nanon mengecup bibir chimon gemas, pacarnya itu sangatlah imut. ingin rasanya nanon tetap dirumah berduaan dengan pria imut yang baru beberapa jam menjadi kekasihnya itu, "aku bolehin keluar sama pluem, tapi sebentar saja ya?"

chimon spontan memasang wajah terkejutnya, "really? beneran boleh?"

nanon kembali mengecup bibir chimon karena gemas, hanya kecupan. "iya sayangnya nanon, jangan selingkuh lho"

"iya iya, sana kak nanon berangkat. nanti telat dihukum lagi sama kak ohm" ejek chimon mengingat nanon berkali kali pulang malam dengan wajah lelahnya. entah apa hukuman yang diberikan, mungkin lari keliling lapangan?

"iya iya. kamu siap siap sana. aku pergi ya" pamit nanon mengecup kedua pipi chimon lalu melenggang pergi

"kok perasaan gue ga enak ya?" cicit chimon memegang dadanya yang tiba tiba sesak

tuing~

chimon menggelengkan kepalanya, pandangannya jatuh pada layar ponselnya yang menyala, menandakan ada pesan masuk

 chimon menggelengkan kepalanya, pandangannya jatuh pada layar ponselnya yang menyala, menandakan ada pesan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chimon segera beranjak dari tempat duduknya setelah membalas pesan dari pluem.

bestfriend to boyfriend

part ini dibuat hanya untuk penyempurna, jadi maklum jika pendek dan tidak jelas.
konflik akan ada, tapi tenang tidak berat🙂✌🏻.

BestfriendToBoyfriend || namon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang