Gimana kabarnya nihh kalian?😆
Coba di tap dulu layarnya, lihat di pojok kiri ada apa? Yap bener ada bintang, alangkah baiknya sebelum membaca di vote terlebih dahulu bestie hehehe.
Sekian trims😁***
Tinggal sebentar lagi sampai ke sekolah motor Alva mati. "Ah anjir kenapa segala mati sih motornya, malu-maluin banget sumpah" batin Alva. Sementara waktu menunjukkan pukul 06.59, itu artinya sebentar lagi upacara bendera akan dimulai. Aku hanya bisa pasrah dan memohon dalam hati agar upacara diundur waktunya karena alasan lain. Sudah pilihanku ikut dengannya, aku tidak bisa menyalahkannya juga.
"Kayaknya bensinnya abis deh ini, gua lupa ngisi kemarin soalnya. Ada - ada aja segala lupa, maaf ya. Nanti kalau telat biar gua aja yang nanggung hukuman lo."
"Gapapa kak wajar, namanya juga manusia. Kalo nanti telat juga, gaperlu nanggung hukuman gua kak, bukan salah kakak juga lagian."
"Sekarang mending di dorong aja motornya kak, gua bantuin dorong deh, sini. Kalo ga salah ada pom bensin kan deket sini?"
"Eh seriusan? Gua gaenak banget nih sama lu jadinya."
"Udahh ayo dorong nanti telat ke sekolahnyaa. Dorognya sambil lari aja ya kak biar cepet."
"1...2...3 dorong!!!", seru Quinnsha dengan semangat.
Aku dan dia mendorong dengan semangat sampai menjadi bahan pembicaraan pengendara dan orang - orang yang kita lewati. Aku tidak peduli apa yang dikatakan oleh mereka. Sebuah senyum tipis mengulum di balik masker dan helm yang dikenakan Alva karena tingkah Quinnsha yang menurutnya lucu.
Senang sekali rasanya momen seperti ini dengan orang yang aku sukai sejak SMP itu. Dulu aku selalu berharap kapan aku hanya bisa sekadar mengenalnya saja. Dia mengenal aku saja tidak, tapi bagimana dia bisa tahu kalau aku belum lama menjadi siswi SMA Caraka ini? Aku membuang jauh - jauh pikiran geer ku ini kalau dia mencari tahu tentangku. Ah sudahlah aku tidak mau meladeni pikiranku ini.
"Kak itu ada pom bensin di sebrang sana" kataku sambil menunjuk ke arah pom bensin
"Ayo nyebrang."
"Hati - hati ya kak, lagi rame soalnya ini."
Kebetulan sedang sepi pom bensin yang kami temui, jadi tidak perlu mengantri lagi. Aku menunggunya di bawah pohon yang tidak jauh dari tempat dia mengisi. Udara pagi yang sejuk membuatku memaafkan kemacetan tadi. Dari kejauhan, aku melihat ada seseorang yang mirip dengan sahabat kecilku dulu. "Itu dia bukan sih? Kok mirip banget deh. Dia pindah lagi ke sini? Salah liat kali ya gua.", batinku.
Aku tidak sadar kalau dia sudah selesai mengisi bensinnya, aku sibuk berpikir karena tadi ada seseorang yang mirip sekali dengan sahabat kecilku. Kak Alva mengagetkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey to Love Myself
Novela Juvenil[ON GOING] Quinnsha Afsheen Fredella, seorang siswi SMA Caraka yang gemar berolahraga. Ia adalah atlet panahan yang tidak pernah absen selalu menyumbangkan medali untuk sekolahnya, tapi setiap kali ia memenangkan lomba tak pernah melaporkannya ke se...