シ︎eleven

831 104 11
                                    

TW / suicide

Udara malam ini terasa sangat dingin, hujan turun membasahi kota.
Jam menunjukan pukul 3 pagi. Tidak banyak kendaraan lewat, lampu yang menyalapun terlihat redup.

Di atas jembatan ini seorang pria bertubuh mungil berdiri. Memandang kosong ke arah sungai. Pikiranya dibawa pergi entah kemana. Tubuhnya basah kuyup karna hujan.

Air mata yang keluar dari matanya tersamarkan oleh hujan, begitupun suara isakannya. Sebenarnya dirinya benci kedinginan, namun ia lebih benci lagi terhadap dirinya sendiri.

Perlahan bibirnya tersenyum, senyum penuh luka. Dirinya sangat ingin bertahan, namun tidak ada lagi alasan untuk itu.

"bahkan ketika kamu pergi semuanya tetap akan baik baik saja jung wooyoung"
Bicaranya pada dirinya sendiri.

Perlahan kakinya naik ke tepi jembatan. Sedikit gemetar karna dingin dan tinggi. Ah dirinya juga benci ketinggian.

"aku harap semua orang bahagia. Ayah, ibu, kak seonghwa, teman teman dan san"

Ia membuat banyak harapan sebelum pergi. Memohon agar orang yang ia sayangi selalu bahagia. Ia juga meminta maaf kepada dirinya sendiri karna tidak bisa bertahan lebih lama. Lelah, sangat lelah.

Tangannya direntangkan, matanya dipejamkan, bibirnya masih tersenyum, senyuman terakhirnya. Tubuhnya ia jatuhkan bersama jatuhnya air hujan dari langit.

Dadanya sesak, pandangannya kabur, bahkan didalam air rasanya lebih dingin lagi.

"maafkan aku"

Semakin dalam tubuhnya dalam air, dadanya semakin sesak dan makin sesak. Tubuh yang awalnya terasa dingin, lama kelamaan menghangat, bahkan ia melihat cahaya putih yang menghampirinya sebelum....

....ia benar benar tidak bernyawa lagi.

•••

Pagi ini, seonghwa dan hongjoong sudah bersiap untuk pergi mencari keberadaan wooyoung lagi. Mungkin seonghwa akan mengunjungi rumah kedua orang tua wooyoung, atau rumah teman terdekatnya.

Ah, bahkan seonghwa lupa untuk mengabari san dan yeonjun karena dirinya terlalu panik saat wooyoung hilang. Seonghwa juga masih meninggalkan beberapa barang barangnya yang masih tertinggal di rumah sakit. Semua nampak kacau.

Saat hongjoong hendak mematikan televisi yang sempat mereka tonton, tangannya tertahan setelah berita muncul pada layar televisi tersebut.

"Sesosok mayat berjenis kelamin laki laki telah ditemukan pagi ini di pinggir sungai xxx oleh seorang pria paruh baya yang hendak memancing di sungai tersebut. Tidak ditemukan sebuah tanda pengenal untuk mengidentifikasi identitas mayat tersebut, namun berdasarkan pakaian yang dikenakan, sepertinya ini adalah pakaian untuk pasien dari rumah sakit xxx. Setelah ini akan kami lampirkan ciri ciri lengkapnya agar keluarga yang merasa kehilangan bisa segera mengetahuinya dan segera menghubungi kami....blablabla"

Seketika jantung seonghwa seperti berhenti berdetak, kakinya lemas dan tubuhnya terjatuh ke lantai.

"N-ngga mungkin....itu ngga mungkin wooyoung kan joong? BILANG KALAU ITU BUKAN WOOYOUNG JOONG!!!" tangisan seonghwa pecah seketika, hongjoong yang sama terkejutnya pun langsung memeluk seonghwa.

•••

Di tempat lain.

Perasaan san sangat tidak enak hari ini, apa dirinya terlalu gugup karena akan mengungkapkan perasaannya kepada wooyoung atau karena hal lainnya.

Kebetulan hari ini hari minggu, tiba tiba san berfikir untuk mempercepat saja acara menjenguk wooyoung yang ia rencanakan bersama yeonjun. San merasa ia harus segera mengungkapkannya sebelum terlambat.

03.00am •woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang