ヾprolog

2.4K 203 14
                                    

Udara malam ini terasa sangat dingin, hujan turun membasahi kota.
Jam menunjukan pukul 3 pagi. Tidak banyak kendaraan lewat, lampu yang menyalapun terlihat redup.

Di atas jembatan ini seorang pria bertubuh mungil berdiri. Memandang kosong ke arah sungai. Pikiranya dibawa pergi entah kemana. Tubuhnya basah kuyup karna hujan.

Air mata yang keluar dari matanya tersamarkan oleh hujan, begitupun suara isakannya. Sebenarnya dirinya benci kedinginan, namun dia lebih benci lagi terhadap dirinya sendiri.

Perlahan bibirnya tersenyum, senyum penuh luka. Dirinya sangat ingin bertahan, namun tidak ada lagi alasan untuk itu.

"bahkan ketika kamu pergi semuanya tetap akan baik baik saja jung wooyoung"
Bicaranya pada dirinya sendiri.

Perlahan kakinya naik ke tepi jembatan. Sedikit gemetar karna dingin dan tinggi. Ah dirinya juga benci ketinggian.

"aku harap semua orang bahagia. Ayah, ibu, teman teman dan san"

Dia membuat banyak harapan sebelum pergi. Memohon agar orang yang dia sayangi selalu bahagia. Dia juga meminta maaf kepada dirinya sendiri karna tidak bisa bertahan lebih lama. Lelah, sangat lelah.

Tangannya direntangkan, matanya dipejamkan, bibirnya masih tersenyum, senyuman terakhirnya. Tubuhnya dia jatuhkan bersama jatuhnya air hujan dari langit.

Dadanya sesak, pandangannya kabur, bahkan didalam air rasanya lebih dingin lagi.

"maafkan aku"


*✧══•❁❀❁•══*✧

*✧══•❁❀❁•══*✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
03.00am •woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang