ヾthree

1K 143 2
                                    

Sudah seminggu wooyoung tidak bersama dengan san. San tidak lagi mengajak wooyoung ke kantin bersama, san tidak lagi mengajak wooyoung pulang bersama.

Wooyoung sudah mencoba untuk mengajak san, namun jawabannya tetap sama, san pergi dengan orang lain. Dan sepertinya orang yang pergi dengan san tidak menyukai kehadiran wooyoung.

Di jam istirahat ini wooyoung memilih untuk pergi ke perpustakaan, sendirian.
Membaca buku sendirian di perpustakaan bukanlah hal yang buruk, sedikit menyenangkan karna suasana yang tenang.

"wooyoung?"

Wooyoung menghentikan kegiatan membacanya untuk melihat siapa yang datang. Seorang pria tinggi berambut biru tua menyapa wooyoung sambil menampilkan senyumannya. Sedikit asing menurut wooyoung.

"iya?" 

"aku boleh duduk di sini?" tanya pria itu

"ah silahkan" jawab wooyoung sambil tersenyum

Pria tadi langsung duduk di hadapan wooyoung, menaruh dua botol minuman rasa cokelat yang sedari tadi dia pegang. Satu minuman itu dia ulurkan untuk diberikan kepada wooyoung.

"untukmu"

"terima kasih..."
Pria itu mengangguk sebagai jawabannya

"Mm, apa kita pernah kenal sebelumnya? Kamu tau namaku tapi aku ngga tau namamu" tanya wooyoung

"aku yeonjun, kelas sebelah. Aku tau kamu karna aku sering perhatiin kamu" jelasnya

Dia memperhatikan wooyoung? Untuk apa?

"ah gitu ya"

Sebenarnya wooyoung tidak paham mengapa pria ini sering memperhatikannya. Tapi sudahlah, selagi dia tidak berniat jahat kepadanya itu tidak menjadi masalah.

Wooyoung meminum minuman yang diberikan oleh yeonjun, rasanya lumayan enak.
Sedangkan yeonjun sejak tadi memperhatikan gerak gerik wooyoung, manis batinnya.

"enak?" tanya yeonjun. Wooyoung mengangguk antusias sambil masih meminum minuman tadi. Lucu.

"eh woo, kenapa sekarang kamu jarang sama san?"

"san lagi deket sama seseorang, mereka sering ngehabisin waktu bersama akhir akhir ini, jadi aku jarang sama dia sekarang" jawab wooyoung sambil menatap buku di tangannya.

"kamu ngga cemburu?"

"huh?"

"kamu suka sama san kan?" tanya yeonjun tiba tiba yang membuat wooyoung sedikit terkejut. Bagaimana yeonjun bisa tau? Jawaban apa yang harus wooyoung ucapkan?

Belum sempat menjawab, tiba tiba...

Teng teng teng

"ah belnya sudah bunyi, aku balik ke kelas dulu ya. Bye yeonjun"

Wooyoung segera merapihkan bukunya lalu pergi ke kelas karna bel sudah berbunyi. Meninggalkan yeonjun sendirian dengan pertanyaan darinya yang masih menggantung. Yeonjun tau wooyoung menghindari pertanyaan darinya.

•••

Sepulang sekolah wooyoung melihat san dan yeri di parkiran sekolah. Mereka berdua terlihat sangat serasi.
Wooyoung hanya bisa memperhatikan mereka dari kejauhan, tidak berniat untuk menyapa.

Hatinya terasa sedikit sesak, mengingat dulu dirinya yang ada di posisi yeri. Ah kenapa rasanya sulit untuk menerima bahwa teman sekaligus orang yang dirinya cintai bahagia dengan orang lain. Sangat sulit.

Sebenarnya sedari tadi juga ada yang memperhatikan wooyoung dari balkon sekolah. Yeonjun orangnya.

"aku bakal gantiin posisi san buat kamu woo"

•••

Malam ini wooyoung pergi ke kafe milik seseorang yang wooyoung kenal.
Wooyoung memakai jaket merah yang cukup tebal untuk melindungi tubuhnya dari hembusan angin malam.

Sesampainya di kafe itu, wooyoung disambut oleh sang pemilik kafe. Pria tinggi yang sangat baik hati.

"apa kabarmu?" tanya pria itu

"baik kak, kak seonghwa apa kabar?"

"tentu baik dong" jawab pria yang bernama seonghwa tadi

Mereka berdua duduk sambil menikmati minuman hangat. Kafe pun lumayan sepi malam ini.

"gimana kesehatanmu? sudah membaik?" tanya seonghwa

Wooyoung menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"astaga wooyoung, kamu masih minum obatnya kan?"
raut wajah seonghwa menjadi cemas karna jawaban wooyoung tadi

"masih kak"

Seonghwa mengulurkan tangannya untuk memeluk wooyoung, sejujurnya seonghwa sangat khawatir dan sedih dengan keadaan wooyoung. Bagaimana pun seonghwa sudah menganggap wooyoung sebagai adiknya sendiri.

"sebentar lagi pasti kamu bakal sembuh, kakak yakin itu"

Wooyoung mengangguk dalam pelukan seonghwa, ya setidaknya kalimat itu bisa membuat wooyoung merasa sedikit lebih tenang.

Tbc

*✧══•❁❀❁•══*✧

*✧══•❁❀❁•══*✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
03.00am •woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang