Hai, setelah hampir setahun gak pernah update cerita ini di Wattpad. Akhirnya aku kembali update lagi. Aku gak mau banyak cing-cong, yang jelas bagi kalian yang masih penasaran dengan cerita ini silakan dilanjut. Bagi yang lupa dengan ceritanya bisa baca dari awal. Aku akan update sesering yang aku mampu. Jadi ditunggu aja kelanjutannya.
Salam Sayang : Renny Sande :3●●●●●
BAGIAN KETUJUH
Seharian ini Lea tidak bisa fokus dengan pelajarannya, yang ada di pikiran gadis itu hanyalah kejadian semalam. Apa yang Andra lakukan semalam membuat Lea bingung, gadis itu tak tahu harus merespon atau bersikap seperti apa di hadapan Andra.
Dia bercanda kan? Aku yakin, dia pasti nggak serius dengan apa yang diucapkannya semalam. Dia pasti bercanda..., lamunnya sampai dia tak sengaja menabrak seseorang.
"Ah, maaf!"
"Are you okey?" tanya Kim, si murid pertukaran.
"Ya...maaf aku tidak sengaja menabrakmu. Kamu nggak papa kan?" tanya Lea balik.
"Aku ra'popo, hehe...," ucap Kim sambil tersenyum menampakan deretan giginya yang putih.
Lea tertawa mendengarnya, ternyata Kim masih mengingat kalimat itu. "Cara kamu mengucapkannya terdengar aneh," ucap Lea.
"Begitukah?" Kim tertawa kikuk.
"Tapi lumayan, ternyata kamu masih ingat." Lea memberikan jempolnya sambil tersenyum manis.
Kim menggelang lalu mencoba membetulkan posisi jemari Lea. Kim membuat ibu jari dan jari telunjuk Lea menyilang menjadi tanda love. "Aku lebih suka dikasih ini," ucap Kim sambil mengerling nakal.
"Aku masih belum paham artinya," ucap Lea sambil memerhatikan jemarinya yang menyilang.
"Saranghae," ucap Kim.
"Saranghae? Apa itu bahasa Korea?"
Kim mengangguk dan tersenyum, dari arah lapangan basket beberapa orang memanggil Kim untuk ikut bermain. Kim mengangguk lalu kembali menatap Lea.
"Nan...nan neoreul joh-ahae," ucap Kim malu-malu lalu pergi.
"Hah, dia ngomong apa sih?" Lea menatap bingung punggung berlalu Kim.
"Nanol choa? Apa artinya?" gumam Lea berpikir keras.
Dari belakang ada seseorang yang menunduk lalu membisikan sesuatu ke telinga Lea. "Kamu nginjek kecoa, katanya...."
Lea terperanjat gadis itu menatap kesal pada pria klimis yang ada di hadapannya. Lea lalu memeriksa kakinya, namun dia tak menemukan apa yang Wira katakan.
"Bapak bikin saya kaget!" kesalnya.
"Makanya jangan bengong," ucap Wira.
"Siapa juga yang bengong," grutu Lea.
"Kelihatannya kamu dekat sekali dengan bule Korea itu," ucap Wira sambil melihat Kim yang sedang bermain basket.
"Itu bukan urusan Bapak," ketus Lea.
"Bukannya kamu benci orang ganteng? Apa semua yang kamu ceritakan semalam itu bohong?"
"Hah?"
"Jangan-jangan itu cuma alasan kamu untuk bisa menjauhi saya?"
"Saya nggak ngerti sama apa yang Bapak bicarakan," ketus Lea handak pergi tapi dicegah.
"Kamu tahu apa yang aku maksud, Lea!" Wira melepas kalimat formalnya sebagai guru dan merubah cara bicaranya menjadi sosok Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Love
RomancePernahkah kamu membayangkan tinggal serumah dengan guru killer-mu yang selalu berpenampilan culun saat di sekolah, namun kenyataannya memiliki paras tampan serta tubuh perfect yang tidak diketahui olah satu sekolah? Leandra Clarissa sebelumnya tidak...