BAGIAN KESEMBILAN

1.4K 222 38
                                    

Di dalam kamar Lea mencoba menenangkan debaran jantungnya. Perkataan Andra membuatnya salah tingkah, Lea memegangi kedua pipinya yang memanas.

"Siapa juga yang mau jadi istrinya!" grutunya.

Tak lama Lea pun ingat suatu hal dan dia pun jadi membatu untuk beberapa saat.

'Tunggu tadi dia cerita kalau dia nggak pernah pegang kompor bukan? Terus nasi goreng yang waktu itu dia buat apa?' Pikirnya.

Lea sadar dengan kejanggalan cerita yang Andra ceritakan. "Masa iya dia?" gumam Lea.

Beberapa jam sebelumnya....

Andra berjalan malas ke arah dapur sambil memikirkan sikap Lea padanya. Akhir-akhir ini sikap Lea semakin dingin, bahkan gadis itu selalu menjaga jarak darinya saat di sekolaah maupun di rumah.

"Apa aku terlalu agresif padanya?" Andra menghela napas.

Saat hendak membuka kulkas Andra mendapati note yang berisikan tulisan tangan Tania tertempel di pintu kulkas.

"Bunda pergi tanpa masak lagi," gumamnya sambil menghela napas malas, namun tak lama Andra pun mendapat sebuah ide untuk bisa mendekati Lea.

"Thanks, Bunda!" Serunya sambil mencium senang note yang Tania tinggalkan.

Andra meninggalkan dapur sambil bersiul menuju kamar Lea. 'Kali ini kamu nggak bisa menghindariku lagi,' batin Andra.

Lea membuka pintu kamarnya, Andra kembali mendapatkan tatapan malas yang Lea berikan kepadanya.

'Semakin hari sikapnya semakin dingin, lama-lama aku bisa jadi es batu,' pikir Andra.

"Ada apa?" tanya Lea.

"Bunda lagi ada perlu, katanya besok baru pulang," ujar Andra setelah memberikan note yang Tania tinggalkan kepada mereka.

"Aku lapar," lanjut Andra.

"Terus urusannya sama aku apa?" tanya Lea sarkastik.

'Nah kan, keluar juga judesnya...,' Andra tersenyum masam. Sepertinya Lea tidak akan mau untuk diajak makan malam berdua dengannya.

"Mama pergi tanpa masak apapun untuk kita berdua, dan lagi aku tidak bisa masak," ucap Andra terpaksa berbohong.

'Semoga dia tidak menyadari kebohonganku, dan semoga dia mau memasak sesuatu untukku. Kuharap akan ada perubahan sikap darinya,' batin Andra berharap.

"Kakak bisa masak Air kan?" tanya Lea.

'Siapa juga yang gak bisa masak air, cuma orang bodoh yang gak bisa masak air,' batin Andra, dia mengangguk karena tak ingin dianggap terlalu bodoh oleh Lea.

"Ya sudah, bikin mie instan saja sana!"

Andra tergugu hingga pintu kamar Lea tertutup. Dia tak menyangka bahwa Lea akan sedingin ini padanya. "Ck! Makin hari dia makin judes," grutu Andra.

Andra terlihat kembali berpikir agar Lea mau menghabiskan waktu makan malam bersamanya. 'Sepertinya dia masih belum sadar dengan kebohonganku tadi,' pikirnya.

Seperti ada bola lampu yang menyala di atas kepalanya. Andra kembali mendapatkan ide. "Ahh, aku tahu!" serunya sambil menjentikan jari.

'Selama dia tidak menyadari kebohonganku tadi, rencana ini pasti akan sukses!' Pikirnya.

Andra kembali ke dapur, kali ini untuk pertama kalinya dia akan gagal dalam hal masak mie instan.

Di dapur Andra merancang kejahilannya dengan sangat sempurna, seperti aktor handal dia memulai dramanya dengan sangat menghayati. Andra menghayati perannya sebagai orang yang tak bisa masak.

Adorable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang