BAGIAN KEEMPAT

5.9K 599 126
                                    

Sebelumnya di Adorabel Love....

Setelah menghabisi nasi goreng itu Andra pun membersekan piring bekas makannya dan juga Lea. Andra meletakan piring itu di dalam westafel.

"Aku bantu ya," ujar Lea dari balik meja bar.

"Baiklah, aku yang cuci kamu yang lap ya...."

Lea mengangguk lalu menghampiri Andra, namun tiba-tiba kakinya terpeleset cairan licin yang ada di lantai. Minyak yang Andra tumpahkan sebelumnya masih tersisa di lantai dan membuat gadis itu terpeleset.

Refleks Andra pun menjangkau tubuh gadis itu agar tidak terjatuh ke lantai, namun sayang dia pun ikut terpeleset dan jatuhlah mereka berdua dalam posisi Andra yang berada di atas tubuh Lea. Andra menopang tubuhnya dengan kedua tangan agar tidak menimpa Lea.

Keduanya terkejut, namun bukan karena terpeleset tapi karena kedua bibir mereka saling bersentuhan.

Apa ini bisa dianggap sebagai sebuah ciuman?

●●●●●

Semalaman Lea tak bisa memejamkan matanya, kejadian itu selalu terulang bagai kaset kusut. Kedua bibir mereka saling menempel, walau tidak sengaja tapi hal itu tetap saja dinamakan ciuman.

Marah, malu dan sebal...itulah yang Lea rasakan. 'Ciuman pertamku, kenapa harus dengan si muka dua itu?' grutunya dalam hati.

Pagi ini di meja makan....

Tania menatap bingung saat melihat Lea dan Andra duduk berjauhan, dari ujung ke ujung. "Kalian lagi bertangkar?" tanya Tania.

"Social distancing, Tante...," jawab Lea acuh.

"Memangnya aku penyebar virus?" sahut Andra. "Lagian Covid19 sudah berlalu," lanjutnya.

"Ada virus baru, namanya Wira212," cibiran Lea terdengar oleh Andra, membuat pria itu menghela napas.

"Kalian ini guru dan murid tapi kelakuannya seperti Tom & Jerry saja. Apa kalian di sekolah juga seperti ini?" Tania tertawa geli.

"Kamu masih marah karena kejadian semalam?" tanya Andra. Lea melotot garang padanya.

Bisa-bisanya pria ini mengatakan hal itu di depan Tante Tania dengan santai, apa dia nggak punya urat malu! Batin gadis itu sebal.

"Semalam ada kejadian apa?" tanya Tania penasaran.

"Andra nggak sengaja menciumnya, Ma...," jawab Andra begitu saja.

Lea berdiri dan berseru membuat Tania dan Andra menatapnya. "Kak Andra!" Lea melotot padanya.

"Aku kan sudah minta maaf, jangan marah terus. Lagi pula itu hanya kecelakaan," ujar Andra.

"Bukan masalah itu!" kesal Lea.

Andra mengerutkan dahinya. "Terus?"

"Kenapa Kak Andra menceritakan hal memalukan itu di depan Tante! Urat malu Kakak sudah putus ya."

Andra menatap Tania, dia sedikit tak sadar dengan apa yang dia ucapkan tadi. Hal itu memang memalukan, tapi mulutnya memang tak bisa berhenti menjawab apa lagi pertanyaan dari Tania. Andra tak pernah sekali pun berbohong ataupun menutupi sesuatu hal dari Sang Ibunda. Maka dari itu dia bisa mengatakan hal itu dengan mudah.

"Kalian berdua lucu sekali...."

Andra melihat Tania tertawa geli. Lea kembali duduk di kursinya dengan wajah merah padam.

"Mau itu kecelakaan atau bukan, hal itu tidak jadi masalah buat mama. Malah mama berharap kalian berdua bisa lebih dekat."

"Maksud Mama?" Andra bingung, begitu pun dengan Lea.

Adorable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang