19. pengakuan tidak sengaja

2.5K 341 54
                                    

Matahari sudah terbit dari timur, jalanan lebih sepi pagi hari biasanya akan ramai orang pergi bekerja dan sekolah. Hari minggu bagi orang untuk istirahat dari aktivitas, ada yang diam di rumah atau rencana untuk liburan sehari.

Termasuk pemuda mungil yang masih tidur di kamar hotel. Jendela masih tertutup rapat oleh gorden, sang empedu masih nyaman tidur di kasur. Barulah pukul satu siang bangun dan menyalakan ponsel yang tergeletak tanpa daya di lantai.

Renjun yang masih setengah sadar melihat panggilan keluar dan pesan masuk. Ia sudah kasih kabar ke Jungwoo, tetapi masih saja Jungwoo maupun Lucas telepon. Lalu, si kembar yang anehnya telepon dirinya, 'mungkin nomorku ke tukar sama orang terdekat mereka,' batinnya tidak peduli.

Kemudian satu kali telepon keluar dari Haechan dan pesan masuk.

Pudu cerewet!
Hei rubah, jadi ke perkumpulan klub lukis kan? Awas saja tidak datang, pertemuan di ganti di cafe RR, kau tinggal bilang atas nama klub melukis nanti bakal diantar ke ruang privasi. Kumpul jam 2 siang, awas kalau terlambat!!!

Renjun terkekeh membaca pesan dari Haechan, walaupun dia cerewet dan suka teriak. Kalau bertemu orang baru, dia lebih pendiam apalagi tidak nyaman.

Setelah melihat ponsel, ia langsung membersihkan diri. Memikir hal kemarin, Renjun pilih untuk takdir mengalir darinya. Kesepakatan itu berlaku, dirinya pun tidak ingin mengemis tanggung jawab dan sebaliknya ia tidak akan mengizinkan mereka lihat anaknya. Berkat masa lalu, Renjun menjadi kepribadian kuat, tegar, dan berkepala dingin.

Setelah mandi, Renjun melupakan hanya membawa pakaian kemarin yang habis di laundry saja. Ia mengangkat kedua bahu tidak peduli, memakai kaus putih, celana olahraga berwarna cream, dibalut hoodie hitam, seperti kemarin.

Karena jarak Cafe RR sedikit jauh dari Hotel, Renjun memilih ke Halte bus dari pada jalan kaki. Sebelum itu, Renjun pergi ke restoran ramen makan siang. Restoran ramen Renjun langsung pesan dua mangkok ramen dan satu kimbam, selesai makan baru lah ke Halte bis.

Cafe RR, terkenal dengan aneka kopi, kue, dan es cream. Pelayan ramah dan yang penting di sini mereka sangat melindungi omega. Walaupun omega berada perlindungan pemerintahan, kejadian pelecehan bisa saja terjadi apalagi sudah tiba-tiba heat.

Di Cafe RR pun terdapat tempat khusus omega langsung heat, jadi mereka tetap aman tanpa perlu mengundang alfa atau beta. Renjun pun menjadi langganan tetap di sini, paling disukainya juga mereka sangat menjaga privasi orang.

"Atas nama Klub melukis, di mana tempatnya?" tanya Renjun ke karyawan kasir, bisa dilihat wanita mungil sangat imut. Bahkan kalau Renjun bukan omega, sudah jatuh cinta sama wanita ini.

"Silahkan ke lantai tiga No.3 tuan. Sebelumnya tuan ingin pesan terlebih dahulu?" tanya wanita itu ramah penuh senyuman, Renjun ikut tersenyum.

"Es k- hm, es cream green tea dan kue yang ini," jawab Renjun sambil menunjuk kue berwarna serba hijau.

Setelah pesan makanan, Renjun langsung naik ke lantai tiga lalu mencari pintu No.3. Saat membuka pintu, tiba-tiba pemuda kulit kecoklatan memeluk dirinya erat.

"Kau sangat lama," rajuk Haechan.

Renjun menggaruk kepala tidak gatal, "aku tepat waktu, lihat jam tangan... tepat pukul dua siang."

"Bagiku tetap telat!"

"Hahaha, dasar tom jerry, baru ketemu sudah berantem," ucap seorang tinggi sambil peluk bahu kiri Renjun.

"Haruto, jangan cari gara-gara." Tiba-tiba seorang wanita beta peluk Renjun sebelah kanan.

Renjun sendiri menghela napas panjang, "sudah kumpulkan? Mau gambar kapan?" tanya Renjun melihat mereka masih saja santai.

Black and White [NORENMIN] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang