2. Kesalahan pahaman

3.1K 397 14
                                    

Mentari sudah terbit dari timur membuat seorang berambut coklat bangun dari tidur. Ia melihat jam sudah pukul enam pagi, jam setengah delapan waktu orientasi mahasiswa baru.

Sebelum Renjun ke kamar mandi, ia minum obat heat, agar siklus heat tidak menganggu apalagi kebanyakan di Korea Selatan seorang Alfa dan Beta. Renjun pun ke bersiap untuk pergi kuliah.

Renjun pun bersiap untuk pergi ke kampus dengan busana putih dan hitam. Ia sedikit kebingungan saat melihat berbagai parfum di meja, beberapa menit baru ia mutusin pakai parfum salty sea.

Pemuda berdarah china itu tidak lupa memakai kalung yang selama ini dijaga selama hidupnya. Setelah semua beres, ia pun menuju tempat kuliah.

"Hampir saja telat, aku harus cepat-cepat ke Aula," ucap Renjun berlari kecil, tetapi saat menuju aula seisi jalan langsung ramai tanpa sebab membuat Renjun penasaran tinggi pun ikut melihat.

"Lihat mereka, begitu tampan."

"Kya! Lihat sini Jaemin-na."

"Aura Jeno-ya dingin, tetapi sangat tampan."

"Jeno lihat sini!"

Renjun bertubuh kecil sulit untuk melihat ke depan, ia mengembungkan kedua pipi karena kesal. Akhirnya, memilih sudahi rasa penasaran menuju aula.

- J . R . J -

"... Sampai di sini menyampaikan saya, selamat siang."

Pidato kepala kampus membuat seluruh aula tepuk tangan, termasuk Renjun ikut tepuk tangan dengan meriah. Sudah lima jam mereka mendengarkan nasihat dan motivasi yang membuat sedikit mengantuk.

Renjun bisa melihat Kakak tingkat jurusannya mulai membagikan makan siang. Namun, Renjun sedikit familiar kakak tingkat pakai kemeja hitam dibalut kaus putih dengan tatapan datar.

"Nama aku Haechan, kamu Renjun kan?"

Suara sedikit kasar bangunkan lamunan Renjun, langsung menengok arah suara. Ia melihat seorang pemuda setingkatnya bermata sayu dan kulit sedikit kecoklatan. "Iya, aku Renjun. Kamu tahu nama aku dari mana?"

"Kita kan setim, tadi kami mencarimu kemana-mana tahunya kamu di sini, ngomong-ngomong nama ku Jisung," ucap sebelah tubuh tinggi mata kecil tanpa kelopak mata.

"Aku Renjun, maksud setim?" tanya Renjun polos, membuat kedua orang itu gemas sendiri.

"Kelompok terdapat enam orang peserta, dengan dua senior. Kita kelompok merah, lihat saja pita di sebelah kirimu warna merah, ayo kita ke tim. Mereka sudah menunggu," jelas Haechan membuat Renjun sedikit canggung.

Renjun bisa melihat tiga orang lain dan dua senior duduk di pojok ruangan. "Hei! Aku sudah membawa member lepas ke sini, sana perkenalkan dirimu."

"Eh? Nama aku Huang Renjun dari china, salam kenal," ucap Renjun tersenyum lebar untuk mengatasi kegugupannya. Dua lain tersenyum cerah, tetapi satu lagi wajah datar.

"Kamu dari china? Bahasa korea kamu sangat lancar sekali, aku Kim Jun-kyu, panggil saja aku Jun-kyu."

"Aku Yoon Jaehyuk, panggil saja aku Jae. Salam kenal."

"Hamada Asahi, dari jepang."

Renjun tersenyum lebar, saat ingin berbicara dengan mereka. Ia hampir lupa dengan dua senior yang masih berdiri, Renjun pun langsung membungkuk badan.

"Salam kenal Senior, saya Huang Renjun dari China."

Salah satu senior tersenyum lebar, sebelah malah mengabaikan Renjun berbicara yang memilih untuk cek handphone.

Black and White [NORENMIN] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang