10 : Pintu Masa Lalu

124 68 78
                                    

Siang yang terik itu, Alexa baru saja keluar dari toko buah langganan mamihnya. Di Toko buah tersebut  Alexa hanya membeli buah apel, strawberry dan kiwi sesuai pesanan untuk hiasan topping cake. Seperti biasa, kemana pun Alexa pergi ia tidak pernah lupa mengenakan beret favorit yang dibelikan Gio, papih Alexa.

Triingg!

Ponsel Alexa berdering. Lantas gadis itu menaruh buah-buahan tersebut di keranjang sepedanya seraya menerima panggilan masuk dari mamihnya itu.

"Ya. Halo mih?"

[Kamu sudah beli pesanan mamih kan, Al?]

"Aman mih, semuanya sudah beres. Ini Alexa mau jalan pulang kok," ucap Alexa menjepit ponselnya di antara telinga dan bahu, seraya kedua tangannya sudah bersiap di stang kemudi sepeda.

[Yaudah. Kalau gitu kamu hati-hati ya, Al. Jangan kebut-kebutan mengendarai sepedanya.]

"Siap mamihku yang cantiik," jawab Alexa tersenyum simpul menutup panggilan dari mamihnya itu. Seperti perintah mamihnya tadi, maka Alexa mulai mengayuh sepedanya dengan begitu santai dan hati-hati.

"TOLOOONGGG!!!"

Hingga teriakan seseorang dari balik gang pertokoan mengalihkan pandangan Alexa. Ia memberhentikan laju sepedanya, bahkan hingga membuang sepeda beserta buah-buahan pesanan mamihnya hanya demi menolong seorang wanita yang sedang di goda oleh 4 preman yang memiliki perawakan tinggi dan kekar.

"BERHENTI!" pekik Alexa dengan lantangnya.

Ke 4 preman itu menoleh ke arah Alexa yang sudah berdiri gagah di belakang mereka. Bak lelucon, Alexa di tertawakan oleh ke 4 preman tersebut. Bahkan satu di antaranya juga ingin menggoda Alexa.

"Wahh, rezeky nomplok nih boss. Kasih 1 umpan dapat 2 jackpot sekaligus. Malah gak kalah bening lagi," ucap salah satu preman diikuti gelak tawa preman yang lainnya.

"LEPASKAN WANITA ITU. DIA TEMAN GUE. LEPASKAN DIA! ATAU. SEKARANG JUGA KALIAN BAKAL HABIS DITANGAN GUE!"

Salah satu preman mulai melangkah ke arah Alexa. "Tenang cantik, kita gak apa-apain teman kamu kok. Akan lebih baik kamu juga ikut dengan kami berpesta ria malam ini," senyum jahat dan suara tertawa yang menjijikan dari preman-preman itu memaksa keluar sifat kejam Alexa. Sifat kejam yang selama ini ia tahan begitu lama.

Alexa terkesiap "BANGSAT! AYO MAJU SATU-SATU!" tantang Alexa dengan lantangnya. Tidak peduli seberapa kekar tubuh ke 4 preman itu, ia tetap bertekad untuk menolong wanita itu. Karena baginya saat ia mampuh tidak akan ada kata -tidak- dalam hidupnya untuk menolong orang lain yg sedang butuh pertolongan.

"Wah! Boleh juga nih cewe!" seru bos dari preman tersebut, "MAJU!" sambungnya memerintahkan anak buahnya terlebih dahulu.

Alexa sudah bersiap dalam posisi kuda-kudanya. Ia dengan tatapan tajam lurus kedepan tepat menghadap preman yang akan ia habisin dengan hasrat kemarahan yg sudah menggebu-gebu.

"HIAAKK!!"

sekali tebas, preman itupun jatuh di banting Alexa. Preman-preman itu tercengang melihat ketangguhan Alexa. Termasuk wanita yang ditolong Alexa, juga tercengang melihat Alexa.

"AYO SIAPA LAGI YANG BERANI? MAJU!" tegas Alexa seraya merenggangkan otot-otot pada jarinya hingga terdengar suara —kretek!

"DASAR PAYAH! Masa lawan cewe masih kecil aja kalian bisa kalah. Malu-maluin nama preman Anker di area ini aja kalian," ucap bos preman tersebut merasa gusar.

Akhirnya Alexa melawan bos preman tersebut. Awalnya Alexa juga tampak kesulitan, karena ke 4 preman itu mengeroyok Alexa sekaligus. Tapi bukan Alexa namanya kalau tidak bisa membuat jera preman-preman bejad yang menggoda wanita tidak berdaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Al untuk LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang