十九

967 174 2
                                    

Yeonjun datang ke kuil pagi-pagi sekali membawa setumpuk kertas Kanjin dan kertas ¹Jiujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun datang ke kuil pagi-pagi sekali membawa setumpuk kertas Kanjin dan kertas ¹Jiujin.

Melakukan ritual diikuti oleh Raja yang hanya diam seraya menuruti setiap perintah yang Yeonjun berikan.

Sampai akhirnya saat Yeonjun sudah selesai melakukan ritual dengan berdoa kemudian menyebutkan mantra sembari membakar kertas Kanjin dan kertas Jiujin.

Yeonjun mengangkat kepalanya dan tersenyum melihat arwah orang-orang yang dipanggilnya kini berada di hadapannya.

" Jenderal Bakpo, paman, menteri Han, dan pejabat Shin."

Mendengar nama yang Yeonjun sebut membuat Raja memasang ekspresi bingung, "Jadi kau memanggil mereka kemari?"

" Memang apa lagi?" balas Yeonjun dengan sinis.

Raja menghela nafasnya, "Kalau begitu sekarang kalian akan pergi?"

" Ya, kami akan segera berangkat." jawab Yeonjun kemudian berdiri dan berbalik.

Untuk sejenak, Raja dan Yeonjun saling menatap sampai akhirnya Yeonjun pun berkata, "Saya melakukan semua ini demi hyungnim, apapun dampak yang terjadi kedepannya pada kerajaan ini. Aku tidak perduli, entah Joseon akan kembali baik atau kita semua lenyap karena tak berhasil mengalahkan siluman itu tapi satu hal yang pasti─"

" Saya lakukan semua ini demi hyungnim, bukan untuk Joseon apalagi dirimu."

Setelah itu Yeonjun melangkah maju meninggalkan kuil lebih dulu, keluar dari kuil para prajurit sudah menunggu Yeonjun di depan kuil.

Yeonjun berhenti melangkah, ia tatap pasukan yang sudah ia kumpulkan dan menatap senjata yang mereka bawa.

" Kalian semua menggunakan senjata yang sudah ku buat khusus kan?" tanya Yeonjun.

" Ya, pangeran!" jawab kepala prajurit dengan tegas.

" Apakah kalian sudah mengumumkan pada seluruh rakyat agar tidak keluar dari rumah apapun kondisi nya sampai besok?"

" Ya, sudah!" jawab mereka semua dengan kompak.

Yeonjun mengangguk, "Sekarang, kita pergi."

Dengan begitu, seluruh prajurit pun melangkahkan kaki mereka dengan tegas dan dengan langkah yang berani melangkah menuju gerbang keluar istana bersama Yeonjun yang menunggangi kuda nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
stealth ; hyunho'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang