' Terdengar kabar burung yang beredar bahwa di puncak gunung YinYang tinggal seorang siluman berparas indah layaknya manusia namun siluman itu memakan jiwa manusia yang jatuh ke perangkapnya atau para pemburu yang sedang berburu untuk dimakan jiwa...
Mungkin rasa yang ada pada Hyunjin, Jisung, dan Yechan saat ini adalah rasa penyesalan.
Rasa sesal serta bersalah karena tidak bisa melindungi keluarga mereka dulu, rasanya tentu sangat sakit saat melihat orang-orang yang kalian cintai dibunuh, disiksa, dan dianiaya di depan mata kalian sendiri dan itu menjadi rasa kecewa dan kesedihan yang amat mendalam bagi mereka.
Hidup yang masih tertinggal pada kenangan itu tidak nyaman, pikiran mu seperti tidak bisa beranjak dari masa lalu itu, rasanya mungkin seperti trauma.
Hyunjin melihat sekeliling hutan kemudian ia tatap Jisung dan Yechan yang berjalan mengiringi dirinya.
Saat ini mereka tengah menuju kediaman Hyunjin, rencana nya mereka baru akan pergi ke istana besok.
" Aku minta maaf kalau aku membuat kalian berdua kesusahan selama ini." ucap Hyunjin seraya menatap lurus kedepan.
Hug
Hyunjin menatap Yechan dan Jisung secara bergantian, dua pengikut nya itu kini tengah memeluk dirinya.
" Terimakasih, mungkin kalau bukan karena dirimu aku hanya akan membuat kekacauan yang membuat diriku semakin tersiksa." ucap Yechan yang sebelum bertemu Hyunjin ia banyak membunuh orang-orang tidak bersalah di desa nya.
" Aku juga ingin berterimakasih, kau sudah mau membawa ku bersama kalian dan berkat kau aku jadi bisa merasa tenang seperti ini. Kau tau, sebelumnya aku ini siluman yang benar-benar tak punya tujuan dan hanya berkeliaran tak jelas serta membuat warga disekitar ku jadi merasa tidak aman." ujar Jisung
Mata Hyunjin seketika berkaca-kaca, ia mengangguk lalu membalas pelukan Jisung dan Yechan.
Minho dan Yeonjun yang berjalan cukup jauh di belakang Hyunjin, Jisung, dan Yechan pun terdiam melihat ketiga siluman itu yang tengah berpelukan.
Yeonjun menepuk bahu Minho, "Bagaimanapun, mereka tidak boleh hidup terlalu lama di dunia ini, hyung." ucap Yeonjun bermaksud mengingatkan Minho agar mulai belajar ikhlas melepaskan Hyunjin.
Minho menghela nafas panjang lalu ia tundukkan kepalanya untuk sejenak kemudian ia kembali tatap Hyunjin yang kini tengah mengelus kepala Jisung dan Yechan.
" Aku sekarang sudah sepenuhnya sadar, Yeonjun. Aku dan dia sudah berbeda, kami tidak bisa bersama.. Dan aku hitung-hitung sudah beruntung karena bisa memiliki anak dengannya."
Yeonjun tersenyum tipis, "Malam ini akan menjadi malam terakhir kalian dan malam terakhir mereka hidup."
Minho menoleh menatap Yeonjun yang memasang ekspresi yang menurutnya sangat menyebalkan, "Dan setelah malam ini hidupku akan terasa hampa."
" Aku juga akan kembali ke Dinasti Ming."
" Kau brengsek." ucap Minho kemudian meninju lengan Yeonjun dengan pelan.
Yeonjun terkekeh, "Aku akan membawa anak dan istri ku kemari, jangan terlalu percaya diri kalau aku akan meninggalkan mu setelah apa yang terjadi disini. Aku harus menjaga hyung ku!"
Minho menggelengkan kepalanya, adiknya kenapa jadi posesif begini padanya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.