1.4K 255 28
                                    

Sesuai perkataan Minho kemarin, pagi-pagi ia membangunkan Hyunjin untuk mengajak si Hwang pergi ke gunung YinYang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai perkataan Minho kemarin, pagi-pagi ia membangunkan Hyunjin untuk mengajak si Hwang pergi ke gunung YinYang.

Hyunjin tak di beri kesempatan untuk membasuh wajahnya atau mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu, saat dirinya baru sadar Minho langsung menarik dirinya untuk berdiri.

Tapi setidaknya, pangeran barbar itu masih memberikannya minum sebelum dirinya dibawa kabur.

Saat ini ia dan Minho sudah berada dibawah kaki gunung YinYang.

Karena masih terlalu pagi, embun yang masih tebal pun membuat Hyunjin dan Minho sama-sama tak bisa melihat terlalu jauh.

Udara sejuk yang menusuk kulit ditambah tempat ini sepi dan hanya terdengar suara burung-burung, jangkrik serta beberapa suara hewan lainnya.

" Apa anda tidak merasa takut, Jeoha?"

" Untuk seseorang yang pernah jatuh dari tebing namun berhasil selamat dan naik kembali keatas tebing, apa yang harus aku takutkan?"

Hyunjin terdiam.

" Alam tidak pernah menakutkan bagiku karena yang lebih menyeramkan dari apapun adalah manusia."

Hyunjin menoleh, menatap Minho dengan ekspresi yang tak bisa dijabarkan apa maksud dari ekspresi nya ini.

" Aku sudah banyak bertemu manusia-manusia yang lebih kejam serta lebih berbahaya dari iblis, yang lebih menyeramkan lebih dari setan dan monster, lalu manusia yang bermuka dua mengalahkan siluman."

" Manusia adalah sosok yang paling mengerikan di dunia ini."

Hyunjin tersenyum tipis, "Jadi saya yang berada di sebelah anda saat ini anda anggap apa, Jeoha?"

" Kau? Kau budak pemuas nafsu ku, sekian."

" Alam mendengarkan mu, Jeoha."

Hening, tak ada lagi percakapan diantara Minho dan Hyunjin karena Minho tak mau banyak berbicara untuk menghemat energi nya.

Semakin masuk kedalam, pohon-pohon semakin rindang jadi cahaya yang berhasil masuk pun hanya sedikit.

Baik Minho maupun Hyunjin, keduanya tampak masih belum lelah.

" Seja, apakah masih jauh?" tanya Hyunjin yang mulai merasa lapar.

" Biasa aku sampai di puncak saat matahari sudah tepat berada diatas kepala ku."

" Saya lapar.." gumam Hyunjin membuat Minho menghentikan langkah nya.

Mereka pun beristirahat sejenak, Minho mengambil beberapa buah yang bisa mereka makan.

" Hari ini aku berniat melewati rute berbeda." ucap Minho setelah ia dan Hyunjin sudah selesai makan.

Hyunjin menoleh menatap Minho dengan tatapan bertanya.

stealth ; hyunho'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang