27. Hai.

45.9K 6.3K 2K
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Selama dalam perjalanan, Braga di buat tidak fokus karena pikirannya terus tertuju pada Sena.

Entah kenapa ia merasa bersalah karena harus menemui calonnya dari pada menemui Sena yang baru saja pulang.

Dalam Beberapa menit Lagi cowok itu akan bertemu dengan Orang bernama Ryanda.

Jujur Braga cukup dilema saat ini.
Braga rindu Sena, tapi disatu sisi ia juga ingin sekali bertemu dengan orang yang di jodohkan dengannya.

Braga tidak tau akan bagaimana setelah ini. Ia menyukai Sena tapi ia juga tidak mau membuat Ayahnya kecewa. Mungkin ia harus memilih salah satunya. Tapi biarlah itu menjadi urusan nanti.

"Meril, Setelah lampu merah nanti kita belok kanan ya." Dimas berujar pada sang Anak sulung yang saat ini sedang menyetir.

Braga yang mendengar itu menautkan alisnya. "Kanan bukannya area Perhotelan dan Apartement gitu Pa?"

"Iya, Ga. Tempat pertemuannya di ubah jadi ke Penthouse keluarga Adhitama."

Braga mengangguk mengerti. Well, Braga tidak heran. Ia tau keluarga Adhitama itu seperti apa. Sama halnya dengan Keluarganya, keluarga Adhitama juga memiliki kekayaan dimana-mana.

Tidak lama ketiganya sampai di salah satu Gedung pencakar langit yang di bagian depan lobinya tertuliskan 'NAWASENA APARTMENT'

Dari sini saja Braga bisa tau kalau Agung Adhitama itu sangat menyayangi anaknya. Sampai Apartementnya saja memakai Nama tengah anaknya sendiri.

"Setau Papa, gedung ini baru di bangun dua tahun yang lalu untuk hadiah ulang tahun Ryanda ke-15."

"Emang anaknya dimanja banget ya, Pa?" Merrill bertanya.

"Dimanja iya, tapi anaknya setau Papa tidak Manja. Mungkin dia akan manja sama Braga nanti kalau mereka sudah bertunangan lalu menikah." Papa Terkekeh seraya masuk kedalam lift bersama dengan kedua anaknya.

Ada satu wanita cantik berbaju sangat rapih yang tadi menyambut mereka dan sekarang akan mengantarkan ketiganya kelantai dua puluh, dimana keluarga Adhitama sudah menunggu.

Braga tersenyum. Senyum yang agak terpaksa sebenarnya. Entah kenapa saat mendengar kata manja ia malah mengingat wajah Sena.

Sesampainya di lantai dua puluh, mereka kembali di sambut oleh deretan pria dan wanita berseragam serasi.

Ada sekitar enam orang yang langsung memberi salam begitu hormat pada ketiganya.

"Selamat Malam Keluarga Hafizhan."

Dari seragamnya Braga tau, Mereka adalah pelayan disini.

"Dimas." Dan datanglah sang tuan rumah.

Agung berjalan dari ruang tamu dan langsung memeluk Dimas. Mereka berdua terlihat masih sangat tampan dan bugar di umur Yang sudah tidak muda lagi ini.

GANA TWEETS : The Royal Couple (NoMin AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang