Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Begitu Ceritanya, Tuan."
"Kamu jangan Bohong Maya!" ini Bukan Agung yang menjawab, tapi Yuna. "Jangan mentang-mentang kamu sudah mengurus Sena dari dia masih di Bandung, kamu jadi membela dia dan memfitnah anak Saya."
"Maaf Nyonya, saya tidak berniat memfitnah Non Nina. Tapi saya memang melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau Nona masuk kekamar Tuan Sena dengan Tas nyonya yang sudah rusak."
"Mana mungkin. Buat apa Nina melakukan itu?"
Agung diam. Pikirannya sedang gusar setelah ia mendengar cerita yang sebenarnya soal tas rusak dari salah satu pelayannya, yaitu Mbak Maya.
Apa benar Sena tidak salah?
Sore itu Agung bingung saat Yuna berseru panik Tas pemberian Agung sebagai kado ulang tahunya yang ada di lemari menghilang.
Lalu tiba-tiba Nina datang dan bilang semalam ia melihat Sena sempat masuk ke dalam kamar tersebut.
Setelah mendengar ucapan Nina, Agung dan Yuna langsung menuju kamar Sena.
Dan kalau di pikir-pikir. Sesaat setelah mereka masuk ke kamar Sena. Nina langsung meminta untuk mengecek di bawah tempat tidur. Tempat dimana tas rusak itu berada.
