Minggu pagi selalu menjadi hari favoritnya, tapi pagi ini spesial dari minggu-minggu yang dia lewati.
Senyum di bibirnya mengembang. Perlahan bangkit untuk duduk di atas ranjang, maniknya berkedip ketika apa yang terjadi kemarin bukanlah mimpi. Terlebih lagi bekas kasar dari klaim Baji melekat di kelenjar lehernya, terasa kasar di sentuh, rasanya aneh tapi disaat yang lain luar biasa.
Menyapukan mata keseluruhan kamar Baji yang di design sederhana, balkon yang di maksud Kazutora terbuka seperti deskripsinya. Kali ini dia melihat kucing putih bersih menengok kearahnya setelah dia meloncat masuk, lucu pikirnya. Mengeong lembut ketika dia penasaran pada penghuni baru di kamar majikannya.
Chifuyu menggosok dagunya tanpa sadar, gerakannya terampil. Dia berpikir untuk tidak melakukan seperti ini karena Peke J akan cemburu dia mengelus kucing lain selain dirinya.
Ia kembali tersenyum dan membiarkan kucing itu melakukan hal-hal. Maniknya mulai kembali mengamati sekitar karena kemarin dia belum sempat mengamati sesuatu.
Baji memiliki kamar tidur yang lebar meskipun dia tidak meletakkan barang apapun selain meja belajar dan lemari besar berwarna tar sama seperti Surai gelapnya.
Puas dengan apa yang dia lihat, Chifuyu di bangunkan oleh aroma manis dari arah luar. Aroma itu menggiurkan tercium dari celah pintu kamar Baji, samar-samar juga Omega ini mendengar suara radio yang di putar dengar volume rendah.
Mungkin itu Baji.
Sehingga ia menyeret langkah pelan menuju sumber aroma, menemukan Baji berdiri memunggunginya dengan T-shirt hitam yang telah dia gulung lengannya.
"Selamat pagi, Baji-san."
Baji menoleh kebelakang dan tersenyum lembut, "Pagi sayang. Kemarilah."
Chifuyu berjalan menghampiri Baji, dengan berani melingkarkan kedua tangannya di sekeliling tubuh besar Alpha. Menghirup aromanya yang kini telah menyatu dengan dirinya. Baji tertawa, mengusap-usap kepalanya ketika itu menyembul di antara lengannya.
"Kenapa kau manja sekali," katanya. Chifuyu memerah padam dan semakin mengusak di pelukan yang dia lakukan. "Diam," berseru karena Baji terus menertawakannya.
"Baiklah," dia mengelus surai-nya lagi. Memintanya untuk tidak bersembunyi, hanya untuk berujar. "Buka mulutmu dan coba cicipi ini."
Chifuyu membuka mulutnya dan menikmati wafel dengan sirup mapel yang di suapkan Baji padanya. Memakannya dengan pelan sebelum mengangguk kecil. "Enak, Baji-san."
Baji tersenyum.
"Ayo sarapan kalau begitu, duduklah dulu."
Chifuyu mengangguk dan melepaskan diri dari tubuh hangat Alphanya.
Baji membuat susu rasa vanilla untuk Chifuyu dan kopi untuk dirinya sendiri. Omeganya menatap tanpa teralihkan, Baji mau tidak mau tertawa oleh intensitas tatapan manisnya.
Dia selesai menyiapkan semuanya di meja dan mencium pipi Chifuyu, "Makanlah, fuyu."
Ngomong-ngomong Baji telah mengolesi wafel baru untuk Chifuyu dengan sirup mapel, sementara dia memakan bagian yang telah di cicipi Omeganya.
Menatap tertarik bagaimana Chifuyu dengan pakaian oversized miliknya dan celana pendek bersih —juga miliknya. Yang harus Baji akui sangat imut, dari bagaimana pakaian kebesaran itu terkulai di bahunya yang pucat namun sekarang telah bertintakan bekas gigitan dari aktivitas mereka yang berlangsung semalam.
Baji menyesap kopi hitamnya yang masih mengepul, jiwa Alphanya menginginkan tanda lebih disana untuk tapi puas seketika ketika dia melihat klaim pada kelenjar Chifuyu. Mulai saat ini, mereka tidak akan berani mendekati miliknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAZUARDI [BAJIFUYU] -TAMAT✓
Fanfiction[Tamat + Ekstra] Di ruang atas, seseorang membuka jendela dan menatap ke luar. Pria itu menopangkan dagu di atas terali jendela, memperhatikan seseorang di bawah, pandangan matanya tak sekali pun berhenti mengikuti sosoknya. Takemichi yang berada di...