k

9.1K 1K 203
                                    

"Humm, enak?" Tanya Haechan.

"Enwak!"

Haechan terkekeh gemas dengan kelakuan pria bongsor didepannya. Siapa lagi kalau bukan Nono. Ia makan sangat lahap karena saking laparnya seharian ditinggal Haechan sekolah.

Bedanya mereka tidak ada di apartemen Haechan. Melainkan mereka berada di restauran cepat saji yang tak jauh dari gedung apartemennya.

Haechan membelikan burger ukuran besar untuk Nono. Sedangkan untuknya, ia hanya beli yang ukuran medium. Katanya mau diet.

Heleh, baru di jam ini mengatakannya. Di jam berikutnya, ia pasti akan makan dengan porsi kuli.

Sedangkan untuk minumannya. Haechan memesankan susu untuk Nono dan soda untuknya sendiri. Katanya Nono tak biasa minum minuman bersoda.

"Haha, bayi bongsor kelaparan eoh?"

Sedangkan Nono malah menyengir lucu pada Haechan dengan pipi yang terisi.

Haechan gemas!

15 menit mereka gunakan untuk makan. Karena Haechan ini ga muluk muluk dan lamban seperti gadis bila makan.

Setelahnya mereka kembali berjalan menuju halte karena tujuan selanjutnya yaitu ke mall. Karena stok daging habis, ia akan belanja lagi. Soalnya Nono tak bisa makan sayuran. Memang anjing.

Haechan menikmati masa masa keluar rumahnya dnegan Nono, karena pria itu dapat mengembalikan moodnya yang hilang karena Mark.

Oke, lupakan Mark.

Bus datang dan orang berbondong-bondong masuk kedalam.

Dan lagi lagi, bus penuh menjadikan Haechan juga Nono harus berdiri. Haechan mengajarkan banyak hal kepada Nono saat saat berada ruang publik.

Seperti saat ini, Haechan mengarahkan sebelah tangan Nono untuk berpegangan pada pegangan yang ada diatas kepalanya.

Digaris bawahi, atas kepala Haechan bukan Nono. Karena pegangan tersebut hanya setinggi dahi Nono.

Di sebrang mereka ada dua orang gadis yang tengah berbisik bisik.

"Lihatlah pria tampan itu.. ughh, dia sangat seksi"

"Wahh, warna kedua bola matanya berbeda. Sungguh ia terlihat sangat menawan!"

"Dia terlihat seperti pangeran.. tapi kenapa dia dari tadi selalu melihat kearah laki laki hitam itu"

"Kenapa dia tidak melirik kearahku saja"

Sungguh telinga Haechan sudah panas mendengarnya. Ia lalu memandang tajam kedua gadis itu. Yang dipandang sesegera mungkin mengalihkan pandangannya kearah lain.

Nono yang melihat ekspresi Haechan berubah ikut memalingkan pandangannya mengikuti arah pandang Haechan.

Dan yah, dua orang gadis menjadi objek arah pandang majikannya.

"Kenapa kau memandangnya? Jangan lihat mereka, lihat aku saja" Nono berucap seperti anak kecil pada Haechan.

Haechan yang mendengarnya memalingkan pandangan matanya.

Entahlah, tiba tiba pipi Haechan terasa panas setelah memproses ucapan Nono tadi.

Tanpa diduga lengan kiri Nono memeluk pinggang Haechan, dan itu membuat keduanya menjadi semakin dekat.

Mereka menjadi pusat perhatian beberapa orang. Haechan yang menyadarinya sungguh merasa malu. Ia akhirnya menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Nono.

dog?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang