m

7.6K 927 84
                                    

Typo warning :)











Jam pulang sekolah. Banyak demi banyak para siswa siswi berbondong bondong keluar gerbang sekolahan.

Termasuk si tan manis kita, ia berjalan bersama teman sebangkunya dan juga si julid Jihoon.

"Kak Haechan!"

Langkah ketiganya berhenti dan berbalik, kala mendengar suara panggilan dari arah belakang.

Nampak dua siswi menghampiri dengan nafas yang tersengal sengal seperti sehabis maraton.

"Kak! Apa kakak ada waktu hari ini?" Tanya gadis bule menatap Haechan antusias.

"Ah! Tidak tidak.. kak Haechan maukah kau berkencan denganku?" Tanya gadis lainnya yang berambut pendek.

"Yak! Shin Ryujin! Kak Haechan akan pergi dengan ku!" Sungut di bule menatap tajam gadis bernama Ryujin.

"Apa?! Kau sangat bertele tele.. kak Haechan pasti maunya pergi dengan ku!" Balasnya.

Sedangkan yang dibicarakan hanya menatap aneh keduanya.

"Wah, ternyata uke gembul kek dia laku juga di cewe cewe, mana cantik cantik lagi" ucap Jihoon melihat kedua adik kelas mereka yang malah ribut sendiri merebutkan Haechan.

Kaya kamu sama bestie :)

"Yak! Kalian diamlah!!"

Haechan menatap tajam keduanya, sungguh telinganya panas mendengar pertengkaran mereka. Tapi bila dimarahi Haechan tak tega.

Sedangkan yang ditatap tajam hanya menundukkan kepalanya.

"Kenapa kalian malah ribut sendiri?! Sebenarnya kalian ini mau apa sih??"

"Sebenarnya a-aku ingin mengajak kak Haechan jalan. Tapi si bodoh Ryujin ini menghalangi ku" jawab si gadis bule bernama Jeon Somi.

"Yak! Apa maksudmu?! Enak saja menyalahkan ku.. aku juga ingin pergi kencan dengan Kak Haechan tau!!" Balas Ryujin bersiap menjambak rambut panjang Somi.

"Aku tidak akan pergi dengan siapapun! Karena aku–"

"Karena dia akan pergi dengan ku"

Semua membolakan kedua matanya. Bahkan Haechan sampai tak bisa berkata apa apa saat sebelah tangannya digenggam lembut oleh orang itu.

"Yak! Huang Renjun!" Pekik Jihoon membuyarkan mereka dari keterkejutannya.

"Apa yang kau katakan?!" Teriak Haechan menyentakkan tangannya.

"K-kak Haechan dan kak R-renjun.." gumam Somi menatap keduanya dengan kedua bola mata yang masih melebar.

"Iya, jadi kalian bisa pergi dan biarkan aku dan Haechan pergi juga" Renjun kembali menggenggam tangan Haechan.

Lalu ekspresi kedua adik kelas itu terlihat lesu dan perlahan pergi meninggalkan mereka.

"Yak! Lepaskan dan apa apaan kata katamu itu?!" Amuk Haechan dengan ancang ancang menggeplak kepala pemuda Huang itu.

"Aku menolongmu bodoh. Bukannya berterimakasih malah teriak teriak" ketus Renjun lalu berlalu melewati mereka.

"Aghhh!" Haechan menghentak hentakkan kakinya dan berjalan menuju gerbang. Tak lupa juga dengan luapan kekesalan dari mulut lemesnya.

"Astaga drama macam apa lagi yang aku lihat ini??" Gumam Jihoon. "Ya ampun Felix, apa menurutmu si Huang– Yak! Jangan tinggalkan aku bodoh!"

Felix meninggalkan Jihoon mengikuti Haechan menuju gerbang. Sejak tadi ia hanya menyimak dan malas membuka suara.

dog?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang