Warning typo!
Malam hari, Haechan terduduk di sofa dengan menonton tv.
Di sisi kanan Haechan ada Nono yang nempel nempel sama Haechan. Dan di sisi kiri ada si kucing putih yang tertidur.
"Ahh~ jam 9, aku akan tidur" gumam Haechan.
Nono yang mendengarnya langsung mengangkat kepalanya dan segera berdiri. Ia berencana untuk meninggalkan kucing itu dan tidur berdua dengan Haechan.
Namun ekspektasi tak sesuai realita, nyatanya setelah mematikan tv Haechan malah mengangkat kucing itu untuk dipindahkan ke kamar.
Lagi lagi Nono merasa tersakiti. Ia memandang tajam si kucing yang setengah membuka mata.
Haechan sudah berbaring dengan kucing ada di depan perutnya. Ia elus kucing itu dengan sayang.
Tiba tiba lampu kamar mati membuat Haechan spontan memekik kaget.
"Yak!"
Walau begitu remang remang ia masih bisa melihat karena ranjang dekat dengan jendela yang tertutup tirai tipis.
Ia bisa merasakan guncangan pada sebrang ranjangnya.
"Nono?"
Lalu selimut Haechan mulai naik sampai ke pinggang.
"Hm?"
Tiba tiba saja bulu kuduk Haechan meremang, saat sebuah lengan memeluknya dari depan.
"A-ah, Nono?" Jantung Haechan berdetak sangat cepat. Tubuhnya mendadak kaku.
"Ya, Lee Haechan?"
Suara dalam dan intonasi rendah. Sungguh Haechan ingin segera bangun dan lari keluar kamar. Namun tubuhnya benar benar menolak semua itu.
"A-apa, kau berubah?"
"Hmm, menurutmu?"
Haechan mendongak, walau dalam kegelapan remang remang ia dapat melihat iris coklatnya yang memandang Haechan tajam. Hingga ia menyadari sesuatu.
Nono tak mengenakan baju.
"Yak! Pak- hmpph"
Nono menciumnya.
"Agrhhh!!"
Dan Nono terguling guling, jatuh dari ranjang.
Haechan buru buru bangun. Membulatkan kedua matanya. Walau samar samar ia masih bisa melihat tubuh telanjang Nono dibawah sana.
"Agrhh! Aku akan membuangmu!" Nono bangkit dengan kesal dan mencoba meraih kucing berbulu putih yang sekarang gelendotan diatas pangkuan Haechan.
Sebelum tangan Nono meraih kucing itu. Haechan sudah lebih dulu menggeplak tangannya dengan keras.
"A-aduh! Kenapa Nchan memukulku?!" Ucap Nono yang terdengar seperti rengekkan anak SD.
"Harusnya aku yang bertanya. Apa yang kau lakukan Lee Jeno?! Cepat pakai bajumu bodoh!!" Haechan melotot ke arah nya.
"Dan apa kau yang mematikan lampu?! Kalau iya, cepat hidupkan! Atau kau tidak boleh tidur di kamarku!!"
"Nchan jangan marah marah" Ucapnya pelan.
Lalu Nono bangkit dan berjalan menuju lemari Haechan. Mengambil pakaian asal dan memakainya.
Ia merutuki kucing yang seenak jidat mencakar perutnya sat mencium Haechan.
Mungkin di lain kesempatan, ia akan benar benar mengusir kucing itu atau membuangnya jauh agar tak bisa bertemu dengan Haechannya lagi.
Setelah selesai berpakaian, Nono bukannya menghidupkan saklar namun ia justru kembali keranjang Haechan. Ia langsung menjatuhkan tubuhnya disamping Haechan dan memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
dog?
RandomSuatu sore Haechan menemukan seekor anjing dan membawanya pulang. Perhatian!! Ada beberapa part yang g urut. Mohon dilihat terlebih dahulu. Demi kenyamanan saudara saudari sekalian. Maap, kalau book banyak typo. Keyboardnya suka bikin kata sendiri :...