Xiao Zhan terpaksa untuk dirawat, kondisinya semakin turun dan benar-benar tidak bisa didiamkan, bahkan Wang Yibo sudah benar-benar melarang Xiao Zhan bekerja. Sudah 4 hari Xiao Zhan berada di Rumah Sakit, bahkan beberapa dokter spesialis sudah Wang Yibo pinta untuk membantu kesembuhan Xiao Zhan.
"Bagaimana? Apa ada kemajuan?" Tanya Wang Yibo. Dokter Xie pun menghela nafas.
"Aku akan membahas ini dengan dokter Song, semoga ia dapat menemukan jalan untuk menyembuhkan Xiao Zhan. Aku tidak melihat perkembangan baik pada Xiao Zhan, tetapi jika dilihat kondisinya jauh dari kata baik. Pembengkakan pada limfa pada tubuhnya sudah cukup parah. Dan jika dilihat dari kondisinya, sepertinya Xiao Zhan lebih sering mengeluarkan darah setiap harinya. Jika kondisi semakin memburuk, mau tidak mau kita harus mengalahkan kandungan Xiao Zhan. Akan berakibat buruk untuk ketiganya. Aku sudah melakukan konsul dengan dokter Luo, dan ia hanya menjamin 60 persen keberhasilan ini. Bahkan ada kemungkinan kedua bayimu tidak selamat karena usia mereka, tetapi kita berusaha agar ketiganya selamat." Wang Yibo hanya mengangguk. Dokter Xie menepuk bahu Wang Yibo.
"Aku tahu ini sulit untukmu, berdoa saja yang terbaik."
Wang Yibo keluar dari ruangan dokter Xie dan kembali ke ruang rawat Xiao Zhan. Ia pun masuk kedalam, disana ada Xiao Zhan yang tersenyum dibalik masker oksigennya. Tubuhnya sangat kurus, bahkan hanya perutnya saja yang membuncit.
"Apa dokter Xie sudah mengizinkanku pulang?" Tanya Xiao Zhan dibalik masker oksigennya.
"Belum, kondisimu masih belum baik. Lihat saja kau masih butuh oksigen tambahan bukan?" Wang Yibo berjalan menghampiri dan duduk di bangku yang tepat disamping ranjang Xiao Zhan. Ia mengambil tangan kurus Xiao Zhan, Wang Yibo mengecup punggung tangan Xiao Zhan dan menyalurkan rasa sayangnya.
"Aku mencintaimu." Ujar Wang Yibo, Xiao Zhan tersenyum dan melihat aksi Wang Yibo.
"Apa kau habis mendengar pernyataan dokter umurku tidak lama lagi sampai kau berkata itu?" Tanya Xiao Zhan dan mendapat tatapan tak suka dari Wang Yibo.
"Kau akan hidup lama, jangan berbicara yang membuatku takut." Xiao Zhan tersenyum dibalik masker oksigennya.
"Yibo."
"Mn?"
"Terima kasih karena mau mencintaiku."
"Untuk apa berterima kasih? Karena memang sulit untuk tidak mencintaimu." Xiao Zhan tersenyum.
"Aku mengantuk."
"Tidurlah."
"Tapi kau jangan kemana-mana." Wang Yibo tersenyum dan mengecup tangan Xiao Zhan lagi.
"Aku tidak akan kemana-mana. Setelah kondisimu lebih membaik, kita akan pulang bersama." Xiao Zhan mengangguk dan memejamkan matanya. Wang Yibo memandangi wajah Xiao Zhan. Wajahnya begitu pucat saat ini, tulang pipi Xiao Zhan sangat jelas terlihat. Bahkan Wang Yibo melihat perut Xiao Zhan, perlahan Wang Yibo mengusap perut besar tersebut. Ia tersenyum simpul.
"Papa tahu kalian pun berjuang, tetapi Papa meminta kalian harus lebih berjuang untuk membantu Mama kalian."
Rasanya sangat menyesal, bahkan bukan hanya mengabaikan, Wang Yibo sendiri sering memperlakukan kasar Xiao Zhan. Entah berapa banyak air mata yang Xiao Zhan keluarkan dimasa pernikahan mereka.
...
2 minggu lebih pun berlalu, kemarin Xiao Zhan sendiri baru diperbolehkan untuk pulang. Ia sangat senang karena tidak harus mencemaskan saat dokter memberinya obat. Ia tak ingin ada hal buruk kepada kedua anakknya.
Wang Yibo sudah pergi beberapa jam lalu ke kantornya, beginilah Xiao Zhan jika tidak bekerja, ia akan bingung dengan harus apa yang ia lakukan di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Lotus [Tamat]
Hayran Kurgu"kau tahu? bunga Lotus?" "Mn? bunga yang tumbuh di air? apa menariknya?" "Sangat menarik. Memang tidak banyak yang melihatnya, bunga itu tumbuh dilingkungan yang kotor, bahkan seringkali serangga mengotorinya, tidak tampak keindahan, tetapi kau tahu...