Bagian 5

4.8K 508 22
                                    

Setelah beberapa hari, Xiao Zhan dan Wang Yibo pun kembali pulang. Beberapa pekerja menanti kedatangan Xiao Zhan. Mereka benar-benar merindukan Xiao Zhan.

"Tuan muda Xiao akhirnya pulang, kami sangat merindukan anda. Apa anda mau aku buatkan puding?" Wang Yibo hanya melirik para pekerja yang bersikap ramah kepada Xiao Zhan. Ia benar-benar dicintai oleh siapapun. Wang Yibo hanya menarik pinggang Xiao Zhan dan merangkulnya.

"Bukannya kau mengeluh lelah, sebaiknya segera istirahat." Ujar Wang Yibo. Para pekerja disana hanya melihat sikap berbeda Wang Yibo pada Xiao Zhan.

"Aku hanya lelah diperjalanan, sekarang aku baik baik saja." Wang Yibo hanya menatap datar Xiao Zhan. Xiao Zhan hanya menundukkan kepalanya. Ia rasa Wang Yibo tidak suka untuk dibantah. Wang Yibo segera mengangkat tubuh Xiao Zhan dengan hati-hati, Xiao Zhan sendiri dengan spontan memegang kemeja depan Wang Yibo. Wajah Xiao Zhan memerah, bahkan tak hanya Xiao Zhan, pekerja rumah tersebut yang melihat hanya bisa merona, ditambah mereka melihat senyum yang jarang Wang Yibo tampilkan.

Wang Yibo segera membawa istrinya untuk beristirahat.

"Paman Liu, apa aku tidak salah melihat?"

"Tidak, a-Qiu sepertinya Tuan muda Wang sudah bersikap baik." Wanita muda itu mengangguk riang.

"Aahhh senang melihatnya. Lagi pula Tuan muda Wang memang harus merawat Tuan muda Xiao, dia sedang hamil." Paman Liu mengangguk.

"Buatkan saja puding untuk Tuan muda Xiao, letakan dikulkas." Wanita itu mengangguk dengan penuh semangat.

...

Wang Yibo meletakan tubuh Xiao Zhan dengan penuh kehati-hatian. Tangan Xiao Zhan hanya menarik kerah baju Wang Yibo, wajah mereka begitu sangat dekat. Wang Yibo hanya menyeringa. Ia mengecup singkat bibir Xiao Zhan.

"Jangan menggodaku." Ujar Wang Yibo.

"Dokter Xie melarangku menyentuhmu dan akan berakibat fatal untukmu dan mereka." Ujar Wang Yibo mengusap perut Xiao Zhan.

"Kau tahu, aku sangat senang." Ujar Xiao Zhan.

"Aku tahu karena kau selalu tersenyum sejak tadi." Xiao Zhan semakin tersenyum lebar.

"Jika seperti ini, aku pasti akan pergi dengan bahagia." Wang Yibo hanya menatap tajam Xiao Zhan dan membuat Xiao Zhan terkekeh. Ia menaikan kepalanya dan mengecup bibi Wang Yibo.

"Kau akan terus hidup denganku, aku akan megobatimu. Percayalah." Xiao Zhan tersenyum dan mengangguk.

"Tetapi, jika itu tidak berhasil. Aku titip anak-anakku, sayangi dia."

"Pasti berhasil. Aku pasti menyayangi anak-anak kita." Air mata haru Xiao Zhan sungguh tidak dapat ia bendung.

"Aku rasa aku menjadi cengeng. Aku sedang tidak bermimpi bukan?"

"Tidak." Wang Yibo memeluk Xiao Zhan.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi."

...

...

Waktu terus berlanjut, Xiao Zhan pun masih setia memejamkan matanya, beberapa jam lalu suhu tubuh Xiao Zhan tinggi, bahkan ia merasa tubuhnya sangat dingin. Entah sudah berapa kali ia mengalami mimisan. Xiao Zhan menolak untuk di ajak ke Rumah Sakit ataupun menghubungi dokter Xie, ia tidak ingin dokter memberikannya obat.

Setelah mengganti beberapa kali kompres Xiao Zhan, Wang Yibo melangkahkan kakinya. Ia melihat beberapa potonya dengan mantan kekasihnya. Wang Yibo mengambil potret-potret tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.

Red Lotus [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang