Seorang batita bertubuh gembul menghampiri Xiao Zhan yang tengah sibuk pada kertas penuh rancangan pakaian yang akan ia serahkan kepada Xuan Lu. Anak tersebut berusia 2 tahun. Wajahnya sangat mirip dengan Wang Yibo, tidak menyisakan sama sekali Xiao Zhan, sementara batita lainnya kini tengah asik bermain dengan spidol dan kertas, wajah serta tangannya sudah penuh akan coretan.
"Mamaaa..." Ujar bocah yang menghampiri Xiao Zhan, Xiao Zhan tersenyum menatap bayi gembul dengan pakaian yang selalu unik yang Xiao Zhan pakaian.
Xiao Zhan terkekeh dan mengangkat Putranya, ia tersenyum.
"Apa kau haus?" Suo pun mengangguk, Xiao Zhan melihat jam dinding, ia menghela nafas karena ia sudah lumayan terlarut akan pekerjaannya dan mengabaikan kedua anaknya.
"Suo-Er tunggulah, Mama akan membuatkanmu susu." Suo pun tersenyum riang. Ia menurunkan Suo dan beranjak dari kursinya. Wang Yibo memang sudah melarang untuk Xiao Zhan bekerja, tetapi ia sendiri tidak dapat melarang sang istri untuk mengapai impiannya, selama itu tidak membebankan Xiao Zhan, Wang Yibo akan mencoba menerimanya.
Xiao Zhan segera turun ke dapur untuk membuatkan susu kedua anaknya, tetapi ia pun tidak membiarkan kedua bocah tersebut tanpa pengawasan. Kedua bocah itu sangatlah aktif, bahkan beberapa bulan lalu ia sempat bertengkar dengan Wang Yibo karena lengah menjaga si kembar, bagaimana tidak Wang Yibo membiarkan Suo menaiki skateboard dan menyebabkan Suo terjatuh, selain itu Xiao Zhan pun melihat Yue hampir mendekati tangga dan berniat turun sendiri, Xiao Zhan benar-benar tidak membayangkan bagaimana jika Yue terjatuh.
Xiao Zhan menghela nafas mengingat semuanya, bagaimana pun Wang Yibo memang tidak dapat dibiarkan menjaga si kembar.
"Tuan Xiao, sebentar lagi saatnya Suo-Er dan Yue-Er makan, apa saya siapkan sekarang atau nanti saja?" Ujar salah satu pekerja disana.
"Biar nanti aku yang menyiapkan, hari ini pun Wang Yibo akan mengajak mereka ke acara perusahaan, jadi untuk berjaga-jaga aku harus membuat perut mereka terisi, kau tahu sendiri bagaimana jika mereka lapar." Pekerja itu hanya tertawa.
"Mereka benar-benar seperti Papanya." Pekerja itu mengangguk, benar. Selain wajah, sikap keduanya pun sangat dominan kepada Wang Yibo.
"Mamaaaaaaa....." Teriak si kembar.
Xiao Zhan pun segera menyelesaikan susu tersebut dan segera menghampiri keduanya, ia tak ingin membuat penjaga si kembar kewalahan menghadapi keduanya.
Setibanya di kamar, kedua batita tersebut menghampiri Xiao Zhan.
"Maa Thuo(Suo) melebut thepidol Yue!" Xiao Zhan melihat Suo yang tengah mencoret-coret tangan dan kakinya.
"Tuan, Suo-Er tidak mau spidol lainnya, begitupun Yue-Er." Xiao Zhan hanya tersenyum dan menghela nafasnya.
"Mama punya susu, siapa yang ingin?"
"Yuee!" Yue terlihat riang dan mengambil susu tersebut, sementara Suo berlari dan menghampiri Xiao Zhan, ia mengambil susu tersebut.
"A-Ying, tidak apa kau boleh keluar, aku akan melanjutkan pekerjaan nanti, biar aku menjaga mereka." Pekerja itu mengangguk. Saat ini kedua bocah itu berada dalam pangkuan Xiao Zhan. Mata bocah tersebut sangat datar seperti Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Lotus [Tamat]
Fiksi Penggemar"kau tahu? bunga Lotus?" "Mn? bunga yang tumbuh di air? apa menariknya?" "Sangat menarik. Memang tidak banyak yang melihatnya, bunga itu tumbuh dilingkungan yang kotor, bahkan seringkali serangga mengotorinya, tidak tampak keindahan, tetapi kau tahu...