»»----- ★ - ★ -----««
HAPPY READING
»»----- ★ - ★ -----««Jina masuk ke dalam kamarnya, menata seprai yang ia bawa. Seharian ini ia sibuk membereskan rumah sendirian tanpa seorang pembantu
Gadis bermata hitam tersebut menghela nafas, melipat seprai yang masih belum terpasang. Jina menatap sendu pada bingkai foto yang terpasang di atas nakas. Hatinya miris, pedih
Bukannya pernikahan harusnya dilandasi dengan cinta? Lalu bagaimana dengan nasibnya yang menikah karena bisnis? Appanya memang terlalu egois, mendorongnya masuk ke dalam perjodohan memuakan ini! Di tambah lagi ia harus menikah dengan pria seperti Kim Seokjin
"Ya! Kau harus bersabar Jina" gumamnya sambil melepas seprai lama. Membuangnya ke lantai lalu menggantinya dengan yang baru
Selesai memasang seprai Jina bergegas membawa pakaian kotor dan tentunya seprai lama yang ia lepas tadi. Mulai dari menyapu, mengepel lantai hingga mencuci piring ia lakukan sendiri tanpa ada yang membantu. Dan tugasnya kali ini adalah mencuci pakaiannya dan juga pakaian Seokjin tentunya
Kalian harus tau rumah sebesar dan semewah ini tak mempunyai mesin cuci! Seokjin beralasan kalau ini untuk menghemat biaya listrik dan hasil cuciannya pun lebih bersih mencuci dengan tangan. Jina sempat protes kepada Seokjin soal mesin cuci tapi pria itu malah melempar pandangan sangat dingin
Ia merasa di perlakukan tidak layak, Ya! tidak layak di sebut sebagai seorang istri
Dari pagi hingga sore ia mengerjakan pekerjaan rumah, lalu setelah itu ia harus buru-buru memasak lagi untuk makan malamnya bersama Seokjin. Dan terkadang yang membuat Jina semakin menyesal menikah dengan pria itu, ketika ia repot-repot memasak, tetapi Seokjin malah hanya memandanganya tanpa minat. Pria itu benar-benar tidak menghargainya sebagai seorang istriTerkadang Jina lebih pantas di sebut sebagai pembantunya Seokjin
"Akhirnya semua pekerjaanku selesai" gadis itu bernafas lega melihat semua pekerjaannya beres. Rumah sudah bersih dan barang-barang tertata rapi. Ia ingin duduk di depan TV sekedar membuang rasa penatnya tapi tiba-tiba suara bel berbunyi menandakan ada tamu di luar. Menarik tubuhnya dari sandaran kursi, Jina bergegas menuju ke depan dan membuka pintu
"Apa kau tuli?! Sejak tadi aku menekan bel tapi kau tidak muncul juga!"
Jina melongo, kenapa di jam seperti ini Seokjin sudah pulang ke rumah
"Minggir!" Seokjin mendorong tubuh Jina ke samping
"Dasar pria gila!" Jerit Jina kesal
Seokjin berjalan di depannya sambil menenteng tas kerjannya, ia melemparkan jas silvernya sembarangan hingga mengenai wajah Jina. Gadis itu menggeram kesal, kalau saja ia tak ingat akan hormatnya pada suami mungkin Jina sudah mencekik leher pria itu
"YAA! PARK JINA KENAPA KAU MEMASANG SEPRAI BERWARNA MENJIJIKAN SEPERTI INI?!" tiba-tiba Seokjin berteriak di dalam kamar. Jina menepuk dahinya pelan, ia baru saja ingat kalau warna seprai yang ia pasang adalah warna yang paling Seokjin benci
Dengan santainya Jina masuk ke dalam kamar sambil menenteng jas suaminya. Menarik handle pintu, serta pintu terbuka ia bisa melihat sosok pria bermata coklat itu menatapnya tajam. Mengacak-acak seprai yang sudah ia pasang tadi
"Cepat ganti!" Perintah Seokjin sambil menunjuk ranjang
Jina menghela nafas, berjalan beberapa langkah mendekati lemari besar di dalam kamarnya. Jina meraih seprai berwarna merah maroon, kembali menutup pintu lemari lalu melempar seprai merah maroon tersebut kepada Seokjin yang sudah bertanduk.
"Apa ini?" Tanya Seokjin sebal
Jina menghentikan langkahnya menolehkan kepalanya ke belakang "kau minta warna seprai itu diganti, kan? Sudah ku ambilkan seprai yang baru dan silahkan kau ganti sendiri" Jina melenggang pergi tak perduli dengan teriakan Seokjin yang memekakkan telinga
"PARK JINA!!!"
BRAAK
Tanpa peduli, Jina malah membanting pintu lebih keras lagi. Seokjin mengacak seprainya yang sudah berserakan di lantai. Mempunyai istri semacam Jina benar-benar membuatnya frustasi, dulu ia mengira kalau sosok Park Jina adalah gadis polos, lemah lembut dan sedikit penakut. Tapi setelah mereka menikah dan tinggal satu atap, Seokjin mengetahui bagaimana kelakuan gadis itu pembangkang, suka semaunya sendiri dan paling menyebalkan gadis itu selalu saja membuat tingkah yang aneh-aneh
Tetapi Seokjin mengakui bagaimana Jina mengurus dirinya dan rumah mewah yang mereka tinggali. Semua pekerjaan rumah di lakukan sendiri tanpa seorang pembantu
Pada awal pernikahan Seokjin memang sengaja tidak mencari pembantu dan membuang mesin cucinya yang dulu ia berniat ingin mengerjai Jina dengan menyuruh gadis itu melakukan pekerjaan rumah sendirian. Dan yang dulunya Seokjin kira Jina adalah gadis yang manja, ternyata salah! Justru Jina begitu mandiri, bahkan gadis itu jago sekali memasak
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective Wings ✔
Teen Fiction☞𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰☜ Namanya Park Jina, seorang gadis yang menyandang status sebagai istri dari pria tampan yang bernama Kim Seokjin itu memiliki sifat keras kepala, mereka menikah tidak di atas namankan dengan cinta melainkan...