»»————- ★ - ★ ————-««
HAPPY READING
»»————- ★ - ★ ————-««Jina pulang disambut dengan tatapan tajam seokjin. Pria itu berdiri di depan pintu kamar mereka berdua jina melihat ada yang aneh dengan seokjin jina tak mengubris, ia ingin masuk ke dalam kamar tapi seokjin malam menahan jina
"Minggir! Aku ingin masuk seokjin, aku lelah" jina sedang tidak minat bertengkar dengan seokjin
"Lelah bermesra-mesraan dengan jungkook sepupu sekaligus mantan kekasihmu itu?!" Seokjin menatap jina tajam
"Maksudmu?"
Seokjin tertawa sinis
"Apa saja yang kau lakukan bersama jungkook di taman?" tatapan mata seokjin mengintrogasi jina
"Hei! Kau tau__"
"Iya. Aku melihat kau dengan jungkook di taman! dan kenapa kau membawa baby? kalau ingin selingkuh jangan membawa anak!"
Jina termangu, maksud seokjin apa? Kenapa malah menuduhnya selingkuh?
Ia menerobos tangan seokjin yang menahannya di depan pintu. Jina masuk ke dalam dengan wajah yang sulit di gambarkan. Seokjin mengekori jina dari belakang, ia mendesis geram
"Jina! Aku belum selesai bicara!"
Setelah membaringkan baby di boxnya, jina membalikan badannya, menatap seokjin acuh
"Apa lagi?"
"Kau masih mencintai pria itu bukan? Jawab saja! Aku sudah menduganya pasti kau masih mencintai jungkook" tuduh seokjin pada perasaan jina
Hati jina merasa sakit di tuduh seperti itu. Ia tahu kalau dulu jina salah karena menjalin hubungan dengan saudara sepupunya sendiri, tapi itukan dulu. Saat mereka masih remaja
"Seokjin!"
"Ia kan? Kau masi mencintai jungkook!"
Jina menghela nafas, ia benar-benar sedang tidak ingin bertengkar dengan seokjin
"Apa pedulimu?" tanya jina yang membuat seokjin tercengang
"Bukankah kau selama ini tak pernah membahas soal ini bukan? Lalu, kenapa sekarang kau mengungkit masa laluku?" Kedua mata jina mulai berkaca-kaca
Seokjin termangu, memperhatikan mata coklat jina yang telah di terobosi air mata
"Untuk apa kau menanyakan masa lalu yang sudah ku kubur? aku tahu kau memang suamiku tapi apa kau sadar kalau sikapmu selama ini tak pantas disebut sebagai seorang suami?" Air mata jina kian deras berjatuhan
Seokjin tak menjawab, ia hanya terdiam
"Kalau kau bertanya apa aku masih mencintai Jungkook atau tidak. Jawabnya tentu TIDAK! Jungkook tak lebih dari seorang sepupu. Aku sudah mengubur perasaanku padanya sebelum bertemu denganmu!" Jina menunjuk dada seokjin
"Lagi pula aku____"
Jina menggantung kan ucapannya. Seokjin menunggu ucapan jina tak sabar
"Aku mencintai orang lain"
Kedua mata seokjin terbelalak. Jina mencintai orang lain? siapa? gadis itu menghapus air matanya dan berlari masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan seokjin yang terdiam
Mendengar kata-kata jina barusan membuat hatinya semakin panas, bahkan lebih panas setelah memergoki jina bersama jungkook tadi sore.
Seokjin mengacak rambutnya frustasi. Ada apa dengan dirinya? kenapa hatinya terasa sakit mendengar jina yang mencintai pria lain?
.
.
.
.Jina mengerjapkan mata, pandangan matanya tertuju pada pria yang duduk di tepi ranjang sambil memgang tangannya. Tubuhnya bergerak mengganti posisinya yang sebelumnya terbaring. Ia memagang kepala yang terasa pusing
Seokjin. Pria yang duduk di tepi ranjang itu terlihat begitu cemas wajahnya. Sesekali tangan seokjin mengusap pipi jina. Gadis itu terkesiap lalu menepis tangan seokjin kasar
Rupannya jina masih marah padannya karena kejadian beberapa jam tadi. Seokjin merapatkan badannya membantu jina bangun dari baringannya. Seokjin memegang ujung kening jina yang terlihat biru karena terpeleset di kamar mandi hingga kepalanya membentur pinggiran bak
"Kau baik-baik saja?" tanya seokjin khawatir
"Memangnya aku kenapa?" Jina balik bertanya dan menujuk dirinya
Apa jina tidak mengingat apapun?
Setelah pertengkaran dengan seokjin sampai membuat gadis itu menangis, jina masuk ke dalam kamar mandi. Entah gadis itu hanya ingin bersembunyi di dalam sana atau memang karena ingin mandi. Tapi yang seokjin tahu tiba-tiba jina berteriak dari dalam.
Saat itu seokjin ragu untuk membuka pintu kamar mandi. Tapi karena cukup lama tak mendengar suara apapun, seokjin nekat masuk ke dalam dan betapa terkejutnya saat melihat jina sudah tak sadarkan diri
"Kau tidak mengingatnya?"
Jina diam sambil mengingat apa yang sudah ia alami sebelumnya. Cukup lama gadis itu terdiam hingga membuat seokjin semakin panik
"Jangan-jangan kau mengalami amnesia!"
Taaak
Jina menjitak kepala seokjin, pria itu meringis pelan sambil mengusap-usap kepalanya. Jina menatap seokjin garang, lalu melengos
"Yaak! Kenapa kau malah memukul kepalaku!?" jerit seokjin sambil memegangi kepalanya
"Siapa suruh kau bicara asal seperti tadi? Siapa yang mengalami amnesia? dasar pria sinting!" cibir jina ketus
Seokjin mengulum senyum melihat reaksi jina tadi. Ia lebih menyukai jina yang marah-marah dan berbicara dengan nada ketus dari pada menangis seperti tadi
Jina memincingkan matanya heran melihat seokjin yang malah tersenyum. Dasar pria gila!
"Ternyata kau sudah sembuh" seokjin mencubit hidung jina gemas
Seokjin melenggang pergi meninggalkan jina yang masih memasang wajah bingung. Kenapa dengan seokjin? beberapa jam tadi marah-marah dan menuduhnya selingkuh dengan jungkook. Dan sekarang malah bersikap begitu manis
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective Wings ✔
Teen Fiction☞𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰☜ Namanya Park Jina, seorang gadis yang menyandang status sebagai istri dari pria tampan yang bernama Kim Seokjin itu memiliki sifat keras kepala, mereka menikah tidak di atas namankan dengan cinta melainkan...