L A U R A || 06

33 3 1
                                    

"heh Maemunah"
Sentak ketiga gadis yg ada di hadapan Laura.

"Eh ada kalian Napa kalian kok muka kalian merah gitu"
Tanya Laura, ya mereka bertiga adalah sahabat Laura.

"Pake acara tanya lagi lu, ngapa tadi ninggalin kita di perpus"
Tanya Mia.

"Eh hehe itu tadi kan gue ketemu sama si ketos terus ribut dikit dan ya berakhir gue sama si ketos ke kantin tadi gue juga lupa kalo ada kalian hehe sorry"
Ucap Laura.

"Dih"
Ucap mereka bertiga berbarengan.

"Eh udahan Napa marah nya kan tadi gue lupa ya maaf"
Ucap Laura.

"Yaudah kita maafin"
Ucap Ara.

"Tapi ada syaratnya nih"
Ucap Ara membuat Laura mengerutkan kedua alis nya, Aurel dan Mia pun ikut bingung.

"Hah ngapa jadi ada syarat-syaratnya"
Tanya Laura.

"Udah Lo bilang iya apa nggak"
Ucap Ara.

"Huh oke-oke gue bakal penuhi syarat nya"
Ucap Laura.

"Jadi syarat nya"
Ara sengaja menjeda ucapan nya agar ketiga sahabatnya kepo.

"Apa"
Tanya Laura.

"Besok Lo traktir gue haha"
Ucap Ara sambil tertawa Sahabatnya menatap sinis Ara yg sedang tertawa, mereka pikir ada apa eh ternyata traktir doang hadeuhh.

"Anjirr gue kira apaan eh ternyata traktir"
Ucap Laura.

"Haha Lo pikir apaan Ra"
Tanya Ara.

"Ngk ada"
Ucap Laura.

"Jadi nggak traktir nya nih"
Tanya Ara.

"Huh yaudah iya gue traktir"
Ucap Laura.

"Kita kagak Ra"
Tanya Aurel yg mendapat anggukan Mia.

"Iya nih kita kagak"
Tanya Mia.

"Yaudah iya kalian juga gue traktir"
Kesal Laura.

"Nah gitu dong itu baru temen kita ya nggak Ra Rel"
Tanya Mia kepada Ara dan Aurel.

"YA DONGG"
Teriak Ara dan Aurel.

"Woi kagak usah teriak Napa"
Sentak Laura..

"Ck, iya-iya"
Ucap mereka berdua.

•••

Saat bel pulang berbunyi semua murid berlari-larian mereka tidak sabar untuk tidur di kasur empuk nya.

Laura dan ketiga sahabatnya pergi menuju parkiran.

"Gue balik dulu ya guys"
Pamit Ara.

"Hati-hati Ra"
Ucap ketiga sahabat Ara.

"Okey"
Ucap Ara sebelum dirinya meninggalkan teman-temannya itu.

"Eh gue balik juga ya udah di jemput tuh"
Pamit Aurel.

"Okey hati-hati rel"
Ucap Aurel.

Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang