L A U R A || 08

25 4 0
                                    

Laura sedang berada dikamar nya dirinya bingung, dirinya harus menjawab apa apakah dirinya harus menerima Kevin.

Jika boleh jujur dirinya memang suka sama Kevin tapi ah sudahlah.

"Tok tok tok Ra"
Panggil Arga.

"Laura"
Panggil Arga sekali lagi.

"Masuk aja"
Ucap Laura.

"Kamu kenapa Ra"
Tanya Arga.

"Gpp bang, Abang ngapain disini"
Tanya Laura.

"Gpp"
Ucap Arga.

"Udah ah sana aku mau tidur"
Ucap Laura.

"Dih galau nih ya"
Ucap Arga.

"Idih Siapa yg galau"
Ucap Laura.

"Abang mau tanya deh kalo gitu"
Ucap Arga.

"Tanya apa"
Tanya Laura.

"Kamu suka sama Kevin"
Tanya Arga.

"Emm"

"Ra"

"Jangan kek gitu, kamu nggak boleh mainin perasaan cowo inget mereka juga punya perasaan"

"Kalo kamu main perasaan cowo itu sama aja kamu main perasaan Abang"
Ucap Arga.

"Kamu mau bikin Abang sakit hati gara-gara cewe"
Tanya Arga. Laura hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Sekarang Abang tanya kamu suka sama Kevin"
Tanya Arga.

"I-iya bang, cuma Laura t-takut dia kayak yg dulu"
Ucap Laura.

"Kevin nggak kayak gitu kamu percaya sama Abang"
Ucap Arga.

"Tapi Laura takut dia kayak yg dulu"
Ucap Laura.

"Nggak semua cowo kek gitu Ra, buktinya abang nggak kayak gitu"
Ucap Arga.

"Mending tidur biar tenang"
Ucap Arga sambil mengelus rambut Laura.

🌟🌟🌟

L

aura terbangun dirinya melirik jam yg ada di dinding kamar nya.

"Udah jam 8 ternyata"
Gumam Laura.

"Haus ke bawah deh"
Ucap Laura.

"Abang mana ya kok nggak ada"

"Tumben amat nih rumah sepi, tapi ya biasanya sepi sih"

"Udah lah niat nya ambil minum kok"
Celoteh Laura tidak jelas.

Laura kembali ke kamar nya dirinya membaringkan tubuhnya kembali.

"Gue kangen mama sama papa, kapan mereka balik"
Gumam Laura, Laura dan Arga memang tinggal berdua saja orang tua mereka berada di luar kota mungkin sudah berbulan-bulan mereka belum pulang.

"Udah tidur belum ya kira-kira"

"Telfon deh kalo nggak diangkat yaudah gpp"

Ketiga kali nya telfon itu tidak di angkat oleh mama nya.

"Sekali lagi deh kalo ngk bisa paling lagi tidur"
Ucap Laura pelan.

Keempat kali nya telfon itu akhirnya terhubung.

"Halo kenapa sayang"

"Halo mah, mama apa kabar"

"Baik Ra, kamu sama Abang kamu gimana di sana baik-baik kan"

Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang